Menkes: Vaksinasi Efektif, Tidak Ada Lonjakan Varian Baru Covid-19 di Indonesia
Menurut Menkes, sejumlah negara besar mengalami lonjakan kasus akibat varian baru. Tetapi, kondisi Indonesia baik-baik saja usai gelombang Omicron.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, program vaksinasi Covid-19 Indonesia sudah cukup efektif. Sebab, tidak ada lagi lonjakan kasus varian baru setelah gelombang Omicron.
"Program vaksinasi kita dilakukan cukup efektif, adanya adanya gelombang varian varian baru sesudah Omicron yaitu varian BA.4, BA.5 dan terakhir ini BQ.1 dan XBB ternyata tidak membuat adanya lonjakan baru di Indonesia," kata Budi saat jumpa pers virtual Kinerja 2022 dan program kerja 2023 Kemenkes, Kamis (5/1).
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Menurutnya, sejumlah negara besar mengalami lonjakan kasus akibat varian baru. Tetapi, kondisi Indonesia baik-baik saja usai gelombang Omicron.
"Beberapa negara besar mengalami lonjakan tapi di Indonesia kita tidak mengalami lonjakan, yang berarti baik dari sisi kasus, sisi hospitalisasi maupun dari sisi yang meninggal," ucapnya.
Budi menjelaskan, Indonesia hanya mengalami dua gelombang besar yaitu Delta dan Omicron. Saat menghadapi Omicron, tingkat keterisian rumah sakit dan kematian di RI juga rendah.
"Jadi Indonesia kita alhamdulillah hanya mengalami dua gelombang yang besar, yang tinggi yaitu gelombang Delta di bulan Juni - Juli 2021 dan gelombang Omicron yang sebenarnya paling tinggi dari jumlah kasus harian, tapi relatif rendah dari hospitalisasi dan kematian itu RI bulan Juni - Juni tahun ini (2022)," tandas Budi.
(mdk/ray)