Menko Muhadjir soal Pelayanan Haji 2024: Jemaah Senang, Makanan Belum Habis Sudah Datang Menu Baru
Selama di Tanah Suci, Muhadjir memeriksa berbagai fasilitas pelayanan haji, mulai dari transportasi, akomodasi hingga pelayananan kesehatan.
Selama di Tanah Suci, Muhadjir memeriksa berbagai fasilitas pelayanan haji, mulai dari transportasi, akomodasi hingga pelayananan kesehatan.
Menko Muhadjir soal Pelayanan Haji 2024: Jemaah Senang, Makanan Belum Habis Sudah Datang Menu Baru
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi meninjau pelaksanaan ibadah haji di Mekkah dan Madinah, Arab Saudi. Selama di Tanah Suci, Muhadjir memeriksa berbagai fasilitas pelayanan haji, mulai dari transportasi, akomodasi hingga pelayananan kesehatan.
Apalagi tahun ini ada sekitat 45.000 jemaah haji kategori lanjut usia (lansia). Muhadjir bilang banyaknya jemaah lansia karena waktu tunggu berhaji sangat panjang.
"Kita fokus di pelayanan kesehatan, khususnya untuk program ramah lansia bagaimana pelayanan terhadap jemaah usia lanjut," kata Muhadjir di Hotel Safwat Al Madinah, Madinah, Arab Saudi (19/5).
Secara keseluruhan, Muhadjir bilang persiapan yang dilakukan Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah cukup baik.
"Secara overall ya, secara umum baik yang ada di persiapan yang ada di Mekah maupun di Madinah ini sudah cukup bagus," kata Muhadjir.
Bahkan Muhadjir mengapresiasi layanan konsumsi yang diberikan PPIH Arab Saudi karena berdasarkan pengakuan jemaah, makanan yang diberikan sesuai selera Nusantara. Tak hanya itu, distribusi makanan pun tepat waktu.
"Ada yang bilang bahwa yang dikirim sebelumnya belum habis sudah datang yang berikutnya. Ini saya kira pertanda bahwa mereka cukup tingkat kekuasaan para jemaah insya Allah meningkat dibanding tahun lalu," tutur Muhadjir.
Dari sisi kesehatan, setiap hotel di Mekkah sudah tersedia klinik untuk berjaga-jaga. Klinik tersebut bisa digunakan untuk dokter melakukan penindakan jika diperlukan.
"Mulai dari untuk diagnosis sampai untuk kalau memang yang bersangkutan ada gangguan kesehatan yang harus mendapatkan perhatian," kata Muhadjir.
Tak hanya itu, rekam medis jemaah juga sudah terkoneksi dengan klinik kesehatan . Namun, hal serupa belum bisa dilakukan di Madinah karena tersandung aturan dari pemerintah setempat.
Untuk itu dia meminta agar PPIH Arab Saudi bisa bernegosiasi dengan pihak kerajaan agar mengizinkan ada petugas kesehatan yang berjaga di setiap hotel.
Di setiap hotel belum ada persetujuan dari pihak pemerintah Arab Saudi untuk ada stand pay untuk pelayanan medis.
"Saya sudah minta kepada Pak Direktur, coba dikonsultasikan, dikomunikasikan dengan mereka demi kebaikan para jemaah," kata Muhadjir.