Mensos Minta Pemda Percepat Pendataan Anak Terdampak Pandemi
Ia mengatakan kurang lebih terdapat 24.000 anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19.
Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta pemerintah daerah mempercepat pendataan anak yang kehilangan orang tuanya akibat pandemi COVID-19.
"Agar mereka tetap semangat, mereka bisa bersekolah, karena mereka akan menerima bantuan sosial untuk mereka bisa sekolah," ujarnya saat memberikan keterangan pers di Lapangan Lemdiklat Polri Jakarta, Selasa (2/11).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kenapa usaha risoles Mistiyati mengalami penurunan saat pandemi? "Saya dulunya tujuh tahun jadi pedagang risoles keliling pakai motor sambil anter anak sekolah. Trus pas pandemi, penjualan saya turun jauh, karena konsumen pada takut beli,” ujarnya seperti dilansir dari tangerangkota.go.id.
-
Mengapa Cromboloni viral? Jajanan yang tengah naik daun ini berasal dari gabungan dua kata, yaitu "Croisant" dan "Bomboloni".
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
Ia mengatakan kurang lebih terdapat 24.000 anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19. Namun, kata dia, angka tersebut masih perlu verifikasi lebih lanjut.
Kementerian Sosial mengupayakan adanya anggaran untuk memberikan bantuan kepada mereka.
Selain itu, Risma mengatakan pentingnya membangkitkan semangat anak yang kehilangan orang tuanya akibat pandemi COVID-19 untuk menjalani kehidupan lebih lanjut, termasuk pendidikan.
Ia mengatakan setelah anak mengalami syok akibat kehilangan orang tua tersebut, dibutuhkan terapi dan layanan dukungan psikososial sehingga mereka dapat kembali bangkit.
"Yang saya pelajari, terutama yang masih sekolah itu syok sekali, karena mereka memikirkan masih bisa sekolah atau tidak (setelah kehilangan orang tua, red.)," ujar Risma.
Ia mengatakan kebutuhan untuk membangkitkan semangat anak-anak tersebut bisa sampai 50 persen, dibandingkan dengan kebutuhan lainnya.
Jika anak mengalami syok, katanya, akan sulit berkembang saat dewasa untuk mengoptimalisasi kapasitas dan kemampuan mereka.
Oleh karena itu, Risma berterima kasih atas dukungan layanan psikososial yang dilakukan para anggota Polri di seluruh Indonesia untuk anak-anak, remaja, hingga penyandang disabilitas yang terdampak COVID-19.
"Itu menurut saya yang penting, karena itu saya terima kasih kepada jajaram kepolisian yang bergerak di seluruh Indonesia untuk menyikapi ini," ujar dia.
Polri bersama kementerian dan lembaga terkait memberikan dukungan psikososial serentak di 34 provinsi kepada balita, anak-anak, remaja dan penyandang disabilitas yang kehilangan orang tua akibat dampak COVID-19 sebanyak 2.333 orang.
Mereka, terdiri atas 2.138 anak, 195 kelompok disabilitas, dan 48 orang tua pendamping. Polri juga memberikan layanan konseling psikologis untuk orang tua pendamping.
Baca juga:
Kemensos Siapkan Program Perlindungan Sasar 4 Juta Anak Yatim Piatu
Mensos Risma Lakukan Pencairan Kilat Bantuan Sosial di Bali
Risma Desak Daerah Percepat Distribusi Bansos: Ini Berpengaruh Pada Pemulihan Ekonomi
Risma Berencana Bangun Lumbung Sosial di 8 Titik Rawan Longsor di Bangil Bali
VIDEO: Emosi Mensos Risma Meledak, Marah-Marah Hadapi Protes Pendemo di Lombok Timur
Program Kampus Merdeka Pejuang Muda, Kemensos Alokasikan Rp178 Miliar