7 Penyebab Bintitan pada Anak, Begini Cara Mengatasinya
Bintitan pada anak adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada salah satu kelenjar minyak di kelopak mata.
Bintitan pada anak adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada salah satu kelenjar minyak di kelopak mata akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus.
7 Penyebab Bintitan pada Anak, Begini Cara Mengatasinya
Bintitan pada anak adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada salah satu kelenjar minyak di kelopak mata akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus.
Gejala bintitan pada anak meliputi kemerahan, pembengkakan, rasa sakit, serta kemungkinan adanya nanah di area tersebut.
-
Kenapa bintitan bisa muncul? Penyebab mata bintitan biasanya karena infeksi bakteri Staphylococcus yang hidup di kulit manusia dan menyumbat kelenjar minyak atau folikel rambut di kelopak mata.
-
Apa itu bintitan? Bintitan adalah benjolan merah dan nyeri di dekat tepi kelopak mata yang mungkin terlihat seperti bisul atau jerawat.
-
Bagaimana cara mencegah bintitan? Beberapa cara menurunkan risiko terkena bintitan di antaranya: Hindari menyentuh atau menggosok mata. Minum obat untuk menghilangkan rasa gatal akibat demam atau alergi.
-
Apa penyebab biduran pada anak? Biduran pada anak biasanya disebabkan oleh reaksi kulit yang berlebihan karena penyebab tertentu. Beberapa pemicu atau penyebabnya biduran pada anak adalah debu, bulu, hewan, makanan tinggi protein, gigitan, serangga, dan obat-obatan tertentu.
-
Kenapa bintit bisa membesar dan bengkak? Menurut Johns Hopkins, bintit adalah kelenjar yang terinfeksi di sekitar kelopak mata. Benjolan itu bisa membesar dan bengkak sehingga menyebabkan mata merah atau keras.
-
Apa saja penyebab mimisan anak? Penyebab umum mimisan pada anak meliputi: Mengorek Hidung: Sering kali, mimisan disebabkan oleh trauma dari mengorek hidung yang dapat merusak pembuluh darah kecil di bagian depan hidung. Udara Kering: Di musim dingin, pemanasan dalam rumah dapat membuat udara menjadi kering, yang berisiko mengakibatkan jaringan di hidung mengering dan retak. Benda Asing di Hidung: Memasukkan benda kecil seperti mainan ke dalam hidung dapat mengiritasi lapisan hidung dan menyebabkan pendarahan. Gangguan Pendarahan: Anak yang memiliki gangguan pembekuan darah dapat mengalami mimisan secara spontan, sering disertai dengan memar. Alergi: Anak yang menderita alergi cenderung mengalami lebih banyak mimisan akibat iritasi pada hidung.
Selain itu, kondisi ini dapat menyebabkan benjolan yang meradang dan nyeri pada kelopak mata. Bintitan biasanya terasa sangat nyeri dan dapat menyebabkan mata terasa gatal dan iritasi.
Penyebab utama bintitan adalah infeksi bakteri, terutama oleh bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat masuk ke dalam kelenjar minyak pada kelopak mata, menyebabkan peradangan dan pembentukan benjolan.
Berikut beberapa penyebab bintitan pada anak dan cara mengatasinya yang merdeka.com lansir dari berbagai sumber;
Penyebab Bintitan pada Anak
Bintitan pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan kondisi ini umumnya terjadi ketika kelenjar minyak di kelopak mata mengalami infeksi bakteri. Berikut adalah lima penyebab umum bintitan pada anak:
1. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri, terutama oleh bakteri Staphylococcus aureus, adalah penyebab paling umum bintitan pada anak. Bakteri ini dapat memasuki kelenjar minyak di sekitar mata dan menyebabkan peradangan serta pembentukan benjolan yang meradang.
2. Kurangnya Kebersihan
Anak-anak yang tidak menjaga kebersihan tangan mereka cenderung lebih rentan terhadap infeksi bakteri. Menyentuh mata dengan tangan yang kotor dapat memindahkan bakteri dan meningkatkan risiko terjadinya bintitan.
3. Gangguan Kulit
Beberapa anak mungkin memiliki gangguan kulit tertentu, seperti blepharitis atau dermatitis, yang membuat kelenjar minyak di sekitar mata lebih rentan terhadap infeksi. Kebersihan mata dan kelopak mata menjadi kunci dalam mencegah bintitan pada anak dengan gangguan kulit ini.
4. Penggunaan Produk Kosmetik yang Tidak Bersih
Jika anak menggunakan produk kosmetik seperti eyeliner atau maskara yang tidak bersih, bakteri dapat tertransfer ke kelopak mata dan menyebabkan infeksi. Penting untuk mengajari anak tentang kebersihan dan penggunaan produk kosmetik yang bersih.
5. Penyakit Demam Kelenjar (Mumps)
Walaupun kasusnya jarang, penyakit demam kelenjar atau mumps dapat menjadi penyebab bintitan pada anak. Infeksi virus mumps dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar di sekitar wajah, termasuk di kelopak mata
6. Alergi
Anak yang mengalami alergi juga mungkin mengalami ruam, gatal-gatal pada kulit, napas tersengal, dan mungkin juga muntah atau diare setelah mengonsumsi makanan tertentu.
Beberapa pemicu alergi umum pada anak meliputi asap rokok, bulu hewan, debu, serbuk sari, dan makanan tertentu seperti susu, telur, kacang-kacangan, ikan, dan gandum.
7. Gigitan Serangga
Gigitan serangga dan bintitan bisa menjadi masalah yang menyebalkan bagi anak-anak. Untuk mengatasi gigitan serangga, pertama-tama bersihkan area gigitan dengan air dan sabun. Kemudian, oleskan krim antihistamin untuk mengurangi rasa gatal dan bengkak. Jika reaksi terhadap gigitan serangga cukup parah, segera hubungi dokter.
Jenis-jenis Bintitan
Bintitan dibagi menjadi beberapa jenis, seperti bintitan eksternal dan bintitan internal. Berikut penjelasannya:
1. Bintitan Internal
Bintitan internal, juga dikenal sebagai hordeolum internal, terjadi ketika kelenjar minyak di kelopak mata terinfeksi. Gejalanya termasuk nyeri, bengkak, kemerahan, dan kelopak mata yang terasa panas. Bintitan internal juga dapat disertai dengan keluarnya nanah.
2. Bintitan Eksternal
Bintitan eksternal adalah peradangan folikel bulu mata yang disebabkan oleh infeksi bakteri, biasanya staphylococcus. Gejala yang muncul dapat berupa pembengkakan, kemerahan, nyeri, dan terkadang terasa panas di sekitar mata.
Infeksi folikel bulu mata biasanya terjadi akibat adanya kotoran atau bakteri yang masuk ke dalam folikel bulu mata, sehingga menyebabkan peradangan.
Jika anak mengalami gejala bintitan, seperti benjolan di kelopak mata yang nyeri, kemerahan, dan pembengkakan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan.
Pengobatan biasanya melibatkan kompres hangat dan, jika perlu, penggunaan obat tetes mata atau salep antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi.
Gejala Bintitan pada Anak
Bintitan, atau yang disebut juga hordeolum, adalah peradangan pada kelenjar minyak di kelopak mata, yang dapat terjadi baik di bagian luar (hordeolum eksternal) maupun di dalam (hordeolum internal).
Gejala yang akan timbul jika si kecil mengidap bintitan antara lain benjolan kecil di kelopak mata yang terasa nyeri, mata memerah dan berair, sensasi kelilipan atau terasa ada benda asing di mata, serta titik kuning pada benjolan yang menandakan adanya nanah.
Selain itu, si kecil juga mungkin akan merasakan pembengkakan pada kelopak mata yang membuatnya sulit untuk membuka mata dengan normal. Gejala ini biasanya akan memburuk dalam beberapa hari sebelum akhirnya benjolan pecah dan mengeluarkan nanah, dan gejala-gejala lainnya akan mereda.
Jika si kecil mengidap bintitan, segera hubungi dokter mata untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Biasanya, bintitan dapat diatasi dengan kompres hangat, obat tetes mata, atau dengan melakukan pencabutan nanah jika benjolan sudah matang.
Cara Mengatasi Bintitan pada Anak
Berikut cara mengatasi bintitan pada anak secara alami:
1. Pertama-tama bersihkan tangan Anda dengan sabun dan air sebelum menyentuh mata anak.
2. Selanjutnya, siapkan kompres hangat dengan merendam kain bersih dalam air hangat lalu peras kelebihan air.
3. Tempatkan kompres hangat secara lembut di atas mata anak selama 5-10 menit, 3-4 kali sehari.
4. Compressing mata dengan air hangat dapat membantu mengurangi peradangan dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh bintitan.
5. Jangan lupa mengoleskan obat penghilang rasa sakit atau obat tetes mata sesuai petunjuk dokter untuk meredakan rasa sakit dan pembengkakan. Pastikan untuk mengikuti aturan pakai obat yang diberikan oleh dokter.
Selain merawat bintitan secara langsung, menjaga kebersihan mata anak sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi. Ajari anak untuk tidak menyentuh atau menggosok-gosok mata dengan tangan kotor dan mengganti handuk atau tisu yang digunakan untuk membersihkan mata secara berkala.
Pastikan juga untuk membersihkan kacamata atau lensa kontak jika anak menggunakan salah satu dari keduanya. Dengan menjaga kebersihan mata, akan membantu mencegah infeksi dan mencegah bintitan kambuh.