Mensos targetkan penyaluran bansos PKH tuntas bulan ini
Penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) tahap ke-4 secara nasional diawali dari Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (8/11) lalu. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pencairan pada November ini menggenapkan total bantuan sosial PKH sebesar Rp 1.890.000 per Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
Penyaluran bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) tahap ke-4 secara nasional diawali dari Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (8/11) lalu. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pencairan pada November ini menggenapkan total bantuan sosial PKH sebesar Rp 1.890.000 per Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
"Tahap keempat ini adalah tahap terakhir. Sebelumnya tahap pertama cair bulan Februari, tahap kedua cair bulan Mei, dan tahap ketiga pada Agustus," kata Khofifah dalam keterangannya, Jumat (10/11).
Mensos mengatakan melalui Direktorat Jaminan Sosial Keluarga Kementerian Sosial, bansos PKH tahap keempat mulai disalurkan di berbagai wilayah. Pencairan secara nontunai ini bekerja sama dengan agen bank milik Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) yakni BNI, BRI, Bank Mandiri dan BTN.
"Target kami November tuntas. Artinya pencairan serentak sepanjang Nopember ini mampu menyelesaikan semua titik di Indonesia. Saya optimis ini bisa dilakukan mengingat teknologi perbankan cukup mumpuni," katanya.
Teknologi tersebut adalah adanya mesin EDC offline BNI dan VSAT BRI untuk kemudahan penerima bantuan sosial PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). EDC offline ini bisa menyatukan sidik jari penerima bansos dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK), e-KTP, dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Khofifah mengatakan transformasi dari online menjadi offline ini menjadi bagian dari inovasi teknologi baru penyaluran bansos yang dilakukan Kemensos bersama (HIMBARA). Tujuannya adalah memperluas jangkauan layanan kepada penerima manfaat dengan kualitas pelayanan yang setara, aman dan terjaga.
Inovasi berikutnya, adalah teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT) melalui Satelit milik Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang memungkinkan layanan perbankan menjangkau daerah sulit sehingga tidak ada alasan tidak ada daerah yang tidak bisa dijangkau.
"Jadi segala upaya dikerahkan untuk memastikan bansos nontunai dapat dilaksanakan kepada penerima manfaat," katanya.