Menteri Agama jelaskan maksud Jokowi soal demokrasi kebablasan
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, konteks kebablasan yang dinilai presiden terkait dengan kebebasan menyatakan pendapat dan berekspresi yang tidak terkontrol.
Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut demokrasi di Indonesia kebablasan, menuai reaksi banyak pihak. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, konteks kebablasan yang dinilai presiden terkait dengan kebebasan menyatakan pendapat dan berekspresi yang tidak terkontrol.
"Harus dilihat dalam konteksnya seperti apa, dalam hal-hal tertentu memang demokrasi kita dalam artian kebebasan berekspresi, berbicara, sering kali tidak terkontrol. Ini yang dimaksud bapak Presiden," kata Lukman di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/2).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kenapa Presiden Jokowi melarang Kaesang maju di Pilgub Jakarta? Zulhas menyebut, Presiden Jokowi enggan jika Kaesang maju dalam pilgub Jakarta."Tadi saya tanya sama Bapak (Jokowi) habis rapat, 'Pak, gimana kalau Kaesang maju wagub Jakarta?'. 'Waduh', gitu, 'Jangan Pak Zul', katanya," kata Zulhas di DPP PAN, Jakarta Selatan, Senin (3/6).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
Sebelumnya, dalam empat sampai lima bulan terakhir, Presiden Joko Widodo mengaku mendapat banyak pertanyaan mengenai demokrasi di Indonesia yang tengah diuji oleh serangkaian persoalan. Salah satu pertanyaan yang dilontarkan adalah demokrasi Indonesia yang sudah kelewatan atau kebablasan.
"Apa demokrasi sudah terlalu bebas dan kebablasan? Saya jawab iya. Demokrasi kita kebablasan," tegas Presiden Jokowi saat memberikan pidato dalam rangka pengukuhan pengurus Partai Hanura di Sentul International Convention Center, Rabu (22/2).
Jokowi menuturkan, praktik demokrasi politik di Indonesia membuka peluang terjadinya artikulasi politik ekstrem. Mulai dari liberalisme, radikalisme, fundamentalisme, sektarianisme, hingga terorisme. Serta ajaran lain yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Presiden mengatakan, penyimpangan praktik demokrasi secara jelas terlihat dari persoalan politisasi SARA. Jokowi menyerukan agar seluruh rakyat Indonesia menghindari praktik semacam ini.
"Sekarang ini bertebarannya kebencian, fitnah, saling memaki, menghujat, bohong. Kalau diteruskan bisa menjurus pada pecah belah bangsa kita," kata Jokowi.
Baca juga:
Soal demokrasi kebablasan, Fadli Zon sindir Jokowi mirip pengamat
Soal demokrasi kebablasan, mantan Ketua MK sebut momentum evaluasi
Demokrasi kebablasan dimaksud Jokowi terkait banyak berita hoax
Demokrasi kebablasan yang malah sudutkan Jokowi
Aktivis ini sindir Jokowi: Demokrasi tidak pernah salah
Nasihat buat Jokowi jangan sering mengeluh soal demokrasi di RI