Menteri Agama: Secara keseluruhan pelaksanaan haji tahun 2016 baik
Menteri Agama: Secara keseluruhan pelaksanaan haji tahun 2016 baik. Menag juga bersyukur jumlah jemaah haji yang wafat tahun ini berkurang. Menurutnya hal ini berkat kesigapan tim kesehatan yang dimotori oleh petugas dari Kementerian Kesehatan.
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin menegaskan pelaksanaan haji tahun 2016 secara keseluruhan sesuai dengan rencana. Meskipun ada beberapa catatan, Lukman bersyukur sampai hari ini pelaksanaan ibadah haji berlangsung dengan baik.
"Kita bersyukur, kami di Kemenag merasa bersyukur alhamdulillah sampai hari ini penyelenggaraan haji secara keseluruhan berjalan dengan baik sesuai rencana meski ada hal-hal di luar harapan kita," kata Menteri Agama saat menggelar jumpa pers sebelum kembali ke Tanah Air di salah satu restoran di Jeddah, Jumat (16/9).
"Secara keseluruhan penyelenggaraan ibadah haji sebagaimana yang kami dapat masukan dari sejumlah jemaah haji kita umum nya tahun ini berlangsung lancar dan memenuhi banyak harapan. Meski haji belum selesai, saat ini seluruh jemaah kita telah menjalani mabit di mina, baik yang nafar awal maupun nafar sani," imbuh Menag.
Dari total jemaah haji tahun ini, menurut Menag sebagian besar memilih nafar awal, yakni 62,7 persen dari total jemaah haji reguler. Sementara sisanya memilih nafar sani. Saat ini seluruhnya sudah berada di Mekkah dan sedang menjalani tahapan-tahapan berikutnya hingga pemulangan. "Gelombang pertama mereka siap-siap kembali ke Tanah Air. Mulai besok 17 September, kloter pertama meninggalkan Tanah Suci."
Untuk persiapan kepulangan jemaah, seluruh barang bawaan terlebih dahulu akan diperiksa di hotel-masing-masing 24 jam sebelum keberangkatan. Tujuannya agar proses pemulangan di Bandara Jeddah bisa lebih dipersingkat. "Sementara bagi jemaah haji gelombang dua mereka akan masih tinggal ke Makkah dan selanjutnya mereka akan bertolak ke Madinah mulai 22 September, secara berangsur mereka akan tinggal 8-9 hari di sana untuk Arbain, kemudian bertolak ke Tanah Air," ujar Menag.
Menag juga bersyukur jumlah jemaah haji yang wafat tahun ini berkurang. Menurutnya hal ini berkat kesigapan tim kesehatan yang dimotori oleh petugas dari Kementerian Kesehatan.
"Alhamdulillah, meski ini takdir Allah, terkait jemaah wafat tahun ini jumlahnya menurun. Sampai hari ini, 128 jemaah yang wafat sejak mereka berada di Tanah Suci, dan tentu ini jauh lebih kecil. Pada tanggal yang sama, tahun lalu mencapai 186 orang. Ini karena tim kesehatan kita di bawah Kemenkes sudah melakukan berbagai langkah preventif agar tingkat kesehatan jemaah kita lebih dipantau, sehingga hasilnya seperti sekarang ini," imbuh Lukman.
Tahun ini, imbuhnya, jumlahnya jemaah haji yang disafari wukufkan ada sekitar 143 orang. Mereka-mereka yang disafari wukufkan adalah yang tidak bisa melaksanakan wukuf normal karena kondisi kesehatannya. "Yang wafat kita badalkan, baik wafat sejak di embarkasi ataupun yang wafat sebelum wukuf, semua kita badalkan," ujarnya.
Selain itu, Menag juga bersyukur tahun ini ada perbaikan dari segi pemondokan, katering, serta angkutan darat dan udara untuk jemaah haji. Menag pun dapat banyak pujian langsung dari para jemaah.
"Alhamdulillah banyak jemaah yang menyampaikan rasa syukur bahwa angkutan udara secara keseluruhan berlangsung dengan baik. Kalau ada terlambat masih bisa ditolerir. Hotel-hotel di Makkah dan Madinah semua baik sesuai harapan, begitu juga transportasi darat. Bis-bis yang kita sewa dalam kondii baik, termasuk katering," ungkap Menag.
Secara keseluruhan, lanjut Menag, katering diapresiasi oleh jemaah haji meskipun masih tetap menerima keluhan soal selera. "Ada yang kurang pedas, manis, dan sebagainya. Tidak mudah menyamakan selera dari 155.200 orang apalagi kita terdiri dari etnis, suku yang beda-beda. Tapi kami di Kemenag mencoba menentukan dari segi rasa yang semoderat mungkin, yang average bisa diterima oleh semua warga kita. Karena memang tidak bisa memuaskan semua jemaah," kata Lukman.