Menteri Arief ingin pariwisata jadi penyuplai devisa terbesar
Dari segi kekayaan alam, potensi Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain.
Indonesia merupakan salah satu negara yang kerap menjadi tempat liburan para wisawatan asing. Akan hal itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap pariwisata Indonesia menjadi penghasil devisa terbesar di Indonesia.
"Secara umum secara proyeksi diharapkan kita pariwisata sebagai penghasil devisa terbesar, jadi di atasnya minyak dan gas bumi, di atasnya batu bara, di atas cto atau kelapa sawit," kata Arief di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Minggu (24/4).
Arief yang datang dalam acara rapat koordinasi bidang kemaritiman dengan jajaran kader PDIP ini juga mengungkapkan alasan kedatangannya. Yakni berdiskusi tentang lingkup wisata bahari yang mengalami ketidakseimbangan antara potensi dengan performancenya.
"Dari sekitar 10 miliar devisa yang kita dapatkan, hanya 10 persen dari wisata bahari. Jika dibandingkan dengan malaysia sudah 8 miliar dolar, kita hanya 1 miliar dolar," ujarnya.
Padahal, ungkap Arief, jika dilihat dari segi kekayaan alam, potensi Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain.
"Nah ini adalah peluang yang sangat bagus. Kalau untuk menaikkan dua kali lipat di 2019 itu relatif mudah, dari 10 persen menjadi 20 persen atau dari 1 miliar menjadi 4 miliar dolar," ungkapnya.
Disinggung kendala dalam meningkatkan citra wisata bahari, Arief melanjutkan, kelemahan salah satunya adalah akses.
"Contoh wisman dari Cina ke Indonesia yang direct itu hanya 37 persen, sedangkan ke negara pesaing misal Singapura itu 85 persen, Malaysia 78 persen, dan Thailand 81 persen. Oleh karenanya, kita sekarang mengakselerasi untuk pembukaan akses dari negara negara utama contoh dari Cina, India, dan Australia," terangnya.
Terkait reklamasi yang dikabarkan untuk perkembangan pariwisata, Arief enggan berkomentar banyak.
"Intinya kalau pariwisata itu idenya 1, makin dilestarikan, semakin mensejahterakan. Jadi kalau ada sistem tourism development itu harus ada 3 hal yang diperhatikan; 1. invairment, community dan nilai keekonomian. ketiganya ini harus balance, tidak boleh jomplang salah satunya," tutupnya.
Baca juga:
Museum Nasional bersolek jadi lokasi wisata bertaraf dunia
Restoran Wonderful Indonesia Pertama Resmi Berdiri di Tiongkok
Bandung Terpilih Jadi Tuan Rumah Asia Tourism Forum 2016
Kesultanan minta Menteri Puspayoga bantu datangkan turis ke Tidore
Hotel Syariah Ini Luncurkan Layanan Paket Makan Ekonomis
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Apa saja destinasi wisata menarik yang dimiliki oleh Kabupaten Sidoarjo? Walau dikenal karena industrinya, nyatanya Kabupaten Sidoarjo juga menawarkan beragam tempat wisata menarik yang patut dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah:Wisata Sungai PorongSungai Porong menawarkan pengalaman unik dengan pulau Sarinah yang terbentuk di tengah kawah lumpur Lapindo. Aktivitas yang dapat dilakukan meliputi memancing, menyusuri sungai, serta menikmati matahari terbit dan terbenam.