Menteri era SBY bilang foto Suku Anak Dalam angkat citra Jokowi
Amir tak mau membahas polemik tentang foto tersebut hasil settingan atau bukan.
Mantan Menteri Hukum dan HAM era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Amir Syamsudin angkat bicara soal foto Presiden RI Joko Widodo saat mengunjungi Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi yang menuai kontroversi di sosial media. Dia menilai tidak ada yang salah dengan foto tersebut. Bahkan dia mengatakan itu cerminan Presiden Jokowi yang merakyat.
"No Problem (Nggak ada salah) dengan foto Presiden Jokowi bersama Suku Anak dalam, justru mengangkat citra Presiden Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia pertama yang mengunjungi Suku Anak Dalam," ujar Amir di kantor YLBHI, Jalan Diponogoro, Jakarta Pusat, Rabu (4/11).
Lebih jauh, Amir menganggap foto tersebut membuktikan betapa Presiden Joko Widodo begitu menyatu dengan rakyat dan mau turun melayani orang-orang yang bersahaja. Amir tak mau membahas polemik tentang foto tersebut hasil settingan atau bukan.
"Itu foto (Jokowi) kan menunjukan bahwa dia merakyat, apa yang salah dengan foto itu. Menurut saya sah-sah aja, soal perbandingan foto suku anak dalam yang ganti baju dan nggak pakai baju nggak ada yang salah tuh," kata Politikus Demokrat ini.
Sedangkan mengenai dikeluarkannya Surat Edaran Kapolri tentang Penanganan Ujaran Kebencian yang berdekatan waktunya dengan beredarnya foto-foto pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Suku Anak Dalam yang diduga rekayasa, Amir menilai hal tersebut hanyalah kebetulan semata, sehingga masyarakat kemudian menghubung-hubungkannya.
Akan tetapi, Amir menegaskan, kepada siapapun yang berusaha keras untuk menghubungkan kedua hal tersebut, maka tidak akan menemukan apa benang merah dari Surat Edaran Kapolri dengan foto Presiden Joko Widodo tersebut.
Sebelumnya, foto pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Suku Anak Dalam saat menggelar kunjungan ke Jambi jadi perbincangan di dunia maya. Dari beberapa gambar yang diunggah oleh Tim Komunikasi Presiden, salah satu foto sebuah pertemuan antara Jokowi dengan Suku Anak Dalam dituding 'settingan' beredar di media sosial.
Foto yang menjadi perbincangan itu adalah gambar dialog antara sang Presiden dengan beberapa orang dari Suku Anak Dalam. Foto tersebut berlangsung Jumat (30/10) lalu, di Desa Bukti Suban, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi.
Dengan menggunakan lingkaran yang terdiri dari lima warna, pengunggah pertama meyakini dua foto Jokowi adalah setingan. Dalam foto di atas, para perwakilan nampak menggunakan baju, sedangkan foto berikutnya dalam keadaan telanjang dada.
Diyakini orang-orang bertelanjang dada dalam foto tersebut merupakan sosok yang sama dengan foto Suku Anak Dalam yang berpakaian lengkap. Alhasil, banyak yang menggunjingkan Jokowi sengaja menyeting pertemuan tersebut.
Baca juga:
Istana tepis isu foto Jokowi dialog dengan Suku Anak Dalam rekayasa
Ini tanggapan Roy Suryo soal foto 'setingan' Jokowi di Jambi
Foto Jokowi & suku Anak Dalam dituding rekaan, Polri usut pengunggah
JK dukung Polri usut pengunggah foto Jokowi bertemu Suku Anak Dalam
-
Apa saja yang diminta oleh anak buah Jokowi? Mereka yang meminta tambahan anggaran di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
-
Siapa saja anak buah Jokowi yang minta anggaran? Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Permintaan itu disampaikan dalam rapat kerja kementerian dan lembaga dengan DPR. Mereka yang meminta tambahan anggaran di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
-
Kapan anak buah Jokowi minta tambahan anggaran? Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang Djarot katakan tentang keterlibatan keluarga Jokowi di politik? “Mulai dari anaknya, menantunya, mungkin cucunya, mungkin saudaranya akan disiapkan,” kata Djarot. Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.