Menteri Marwan janji tak ada lagi desa tertinggal di Indonesia
Ke depan, tidak ada lagi kisah-kisah pilu terjadi di daerah terpencil.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar bertekad untuk melakukan pemerataan ekonomi ke pelosok daerah tertinggal hingga desa-desa di perbatasan.
Marwan menilai, wilayah perbatasan memiliki potensi ekonomi apabila dikelola dengan baik.
"Ke depan kisah-kisah pilu tidak terjadi lagi. Mulai gotong royong dan saling bersinergi antar kementerian untuk membangun perekonomian di daerah perbatasan," kata Marwan di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng selatan No 1 Jakarta Pusat, Rabu (8/7).
Marwan melihat daerah terpencil dan perbatasan sebagai peluang untuk dibangun dan dihidupkan potensi ekonominya. "Ini untuk pembangunan pemerataan di daerah, transmigrasi yang awalnya daerah terisolasi menjadi hidup dengan menghidupkan perekonomian di daerah tersebut. Kalaupun ada pemindahan harus punya skill yang memadai," kata Marwan.
Caranya, lanjut Marwan, berkoordinasi dengan kementerian dan pemerintah daerah setempat serta membuka komunikasi secara intensif.
Marwan juga mengatakan, perlu dibangun infrastruktur berupa sarana dan prasarana di pelosok dan daerah terpencil.
"Membangun perbatasan dengan rencana kerja yang jelas, dengan melihat kondisi budaya yang sesuai. Pembangunan itu dari segi pendidikan, kesehatan, ekonomi maupun pariwisata," tutur Marwan.
Lebih lanjut Marwan berharap koordinasi antara kementerian pusat dan daerah semakin erat dan menjadi kesatuan yang utuh demi kesuksesan pembangunan di pelosok daerah dan wilayah perbatasan.
"Bupati, Walikota, Gubernur dan para pejabat daerah lainnya, silakan lakukan koordinasi, saya berharap ada sumbangan pemikiran yang cerdas, dan berharap ada lompatan pemikiran yang strategis," ucapnya.
Menurut Marwan, rekomendasi di daerah akan menjadi kebijakan pemerintah pusat untuk mengambil keputusan.