Menteri PPPA: Penanganan Yatim Piatu Covid-19 Dilakukan Lintas Sektor
Kemen PPPA melakukan berbagai upaya untuk memastikan anak-anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 tetap mendapat hak pengasuhan. Langkah ini penting untuk dilakukan agar dapat melindungi hak seluruh anak Indonesia, termasuk mereka yang ditinggalkan orang tuanya akibat pandemi Covid-19.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan penanganan terhadap anak-anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19 dilakukan secara lintas sektor.
"Bersama stake holders, antara lain dinas PPPA, UNICEF dan forum zakat yang dilanjutkan dengan menyusun protokol atau pedoman akses rapid pro," kata Bintang, saat Rapat Kerja Komisi VIII DPR dengan Menteri PPPA di gedung DPR, Jakarta, Senin (30/8).
-
Siapa yang akan mendapatkan perlindungan dari anak perempuan? Setiap orang tua yang dikaruniai anak perempuan patut berbahagia. Pasalnya, hadirnya anak perempuan bisa menjadi pelindung di akhirat dari api neraka. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadis, artinya:“Siapa yang diuji dengan kehadiran anak perempuan, maka anak itu akan menjadi pelindung baginya di neraka”. (HR Ahmad).
-
Mengapa PNM sangat mendukung upaya pemberdayaan perempuan? "PNM menjadi salah satu perwakilan di panggung dunia bersama KPPPA yaitu melalui pameran wastra nusantara. PNM memperkenalkan para wanita hebat dari Indonesia yang merupakan binaan dari PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) berfokus untuk meningkatkan, memberikan pendampingan serta memberdayakan para wanita prasejahtera penggiat UMKM yang ingin mengembangkan bisnisnya secara baik dan maksimal. Saya berharap event ini menjadi stimulus bagi seluruh nasabah kami sehingga mereka menjadi perempuan yang berdaya dalam ekonomi keluarga," ujar Razaq.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Apa yang diungkap oleh Wakil Menteri Kesehatan? Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap saat ini 300 perundungan di sekolah spesialis kedokteran. Hasil itu berdasarkan hasil investigasi Kemenkes di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Sriwijaya.
-
Siapa yang terlibat dalam upaya mewujudkan emansipasi perempuan? Dalam rangka mencapai emansipasi wanita yang komprehensif, penting untuk melibatkan semua stakeholder dalam masyarakat, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat umum.
-
Mengapa fokus pertukaran tawanan pada perempuan dan anak-anak? Ditanya tentang warga non-Israel yang ditahan oleh Hamas, Ansari mengatakan kriteria siapa yang akan dibebaskan adalah “murni kemanusiaan”, dengan fokus untuk mengeluarkan perempuan dan anak-anak terlebih dahulu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Tahun 2018, jumlah anak yatim piatu, yatim dan piatu di Indonesia mencapai empat juta anak.
"Kalau kita mengacu kepada data BPS, profil data anak Indonesia Tahun 2018 memang dari 84,4 juta anak itu memang 84,33 persen diasuh oleh bapak ibunya, 8,34 persen diasuh oleh ibu kandungnya, 2,5 persen itu diasuh oleh ayahnya saja dan 4,76 persen itu tinggal atau bersama keluarga lain yang artinya empat juta itu adalah data anak yatim piatu berdasarkan data profil anak BPS 2018," kata Bintang.
Namun demikian, pihaknya masih menunggu data terbaru mengenai perkembangan jumlah anak yatim piatu di Indonesia.
Kemen PPPA melakukan berbagai upaya untuk memastikan anak-anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19 tetap mendapat hak pengasuhan. Langkah ini penting untuk dilakukan agar dapat melindungi hak seluruh anak Indonesia, termasuk mereka yang ditinggalkan orang tuanya akibat pandemi Covid-19.
Kemen PPPA pun telah membuat protokol tata kelola data dan protokol pengasuhan bagi anak tanpa gejala, anak dalam pemantauan, pasien anak dalam pengawasan, kasus konfirmasi, dan anak dengan orang tua/ pengasuh/wali berstatus orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan, kasus konfirmasi dan orang tua yang meninggal karena Covid-19.
Selain itu Kemen PPPA telah menyiapkan layanan pengaduan tingkat nasional melalui call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 dan WhatsApp 08111-129-192. Layanan ini dapat dimanfaatkan apabila masyarakat menemukan kasus anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid-19.
"Kemen PPPA juga secara intens melakukan rapat koordinasi penanganan kasus anak yang ditinggalkan orang tuanya karena Covid-19, termasuk menguatkan sistem rujukan layanan. Kami juga terus melakukan sosialisasi terkait ketentuan perlindungan anak, pengasuhan anak, pengangkatan anak dan perwalian," tandasnya.
Baca juga:
Sri Mulyani Sebut Covid-19 Bikin Utang Naik Sangat Besar
Kasus Covid-19 Turun, Pemerintah Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III
Melihat Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di Jakarta
Masyarakat Berpendapatan Rendah Paling Banyak Terkena Dampak Covid-19
Program Ini Diharapkan Bantu Masyarakat Keluar dari Keterpurukan Ekonomi
Kemensos Alokasikan Rp24 Miliar untuk Anak Yatim Piatu Terdampak Covid-19