Menteri Siti kecam pelaku penyanderaan 7 pegawai KLHK di Riau
Menurut Siti, penyanderaan ini merupakan tindakan melawan hukum dan merendahkan wibawa negara
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Siti Nurbaya mengecam keras penyanderaan tujuh pegawai KLHK yang dilakukan pelaku kebakaran lahan dan hutan di kawasan Rokan Hulu, Provinsi Riau, Jumat (2/9). Penyanderaan itu diduga kuat dilakukan pihak PT Andika Permata Sawit Lestari (APSL).
"Jadi kita lakukan langkah-langkah selanjutnya," tegas Siti Nurbaya dalam keterangan persnya di Kantor KLHK, Jakarta Pusat, Selasa (6/9).
Menurut Siti, penyanderaan ini merupakan tindakan melawan hukum. Bahkan, tegas dia, wibawa negara direndahkan lantaran ada keterlibatan pihak perusahaan.
"Kalau ini kita biarkan dan tidak selesaikan maka Indonesia terus begini, berurusan dengan perusahaan yang kebakaran," ujarnya.
Pada Jumat lalu, tim KLHK meninjau lokasi kebakaran lahan dan hutan di Rokan Hulu, Provinsi Riau sesuai dengan arahan Menteri LHK untuk melakukan penyelidikan meluasnya titik api. Sebelum memasuki area perusahaan PT APSL, tim sudah melakukan komunikasi dengan wakil perusahaan bernama Santoso. Atas izin Santoso, tim memasuki area tersebut dengan melewati portal yang dijaga petugas keamanan perusahaan.
Sekitar pukul 15.00 WIB, tim LHK memutuskan kembali menggunakan mobil. Antara tim dengan salah satu petinggi PT APSL sempat bertegur sapa. Namun, usai bertegur sapa, petinggi perusahaan tersebut bersama rekannya membuntuti tim.
Sebelum sampai di lokasi penyeberangan antara lahan perusahaan dengan pemukiman warga, tim LHK tiba-tiba diadang oleh sekelompok pemuda. Gerombolan itu mencegat dan meminta tim turun dari mobil kemudian membawa ke lokasi yang lebih jauh dari area perusahaan.
Tim didesak menghapus foto-foto, video serta mencopot plang yang dipasang tim di lokasi kebakaran lahan dan hutan. Menghindari adanya korban jiwa, tim menuruti permintaan penyandera. Selama proses negosiasi berlangsung, tim LHK diiterogasi dan diintimidasi.
Hingga pada Sabtu (3/9) sekitar pukul 07.00 WIB, Menteri LHK berkoordinasi dengan Kapolda Riau untuk menemui penyandera. Setelah melalui pembicaraan cukup alot, korban sandera dan sejumlah barang yang ditawan akhirnya dilepas.