Menteri Yohana kukuhkan 1.500 Srikandi Sungai Indonesia di Klaten
Menurut Yohana, bencana alam seperti banjir dan tanah longsor menjadi masalah bagi masyarakat. Seperti di Jakarta, banyak sungai yang tidak dijaga sehingga ketika musim hujan tiba terjadi banjir di mana-mana.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise, melantik 1.500 Srikandi Sungai Indonesia (SSI) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (8/11). Pengukuhan SSI diselenggarakan bersamaan dengan peresmian Taman Sungai Ramah Perempuan dan Anak di kabupaten tersebut.
Menurut Yohana, bencana alam seperti banjir dan tanah longsor menjadi masalah bagi masyarakat. Seperti di Jakarta, banyak sungai yang tidak dijaga sehingga ketika musim hujan tiba terjadi banjir di mana-mana.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Di mana Yabes Yosia lahir? Usia Yabes tahun ini diketahui 24 Tahun. Ia lahir di Jakarta pada 9 Maret 1999.
-
Siapa yang melakukan mutilasi terhadap Yanti? Tarsum (41) dengan memutilasi tubuh istrinya Yanti (40).
-
Kapan Syamsidar Yahya wafat? Hj. Syamsidar Yahya wafat pada tahun 1975 di Pekanbaru, Riau di usianya yang ke-61 tahun.
-
Apa peran Yakob Sayuri di Timnas Indonesia? Pemain Kunci Ketidakhadiran Yakob Sayuri dan Yance Sayuri di Timnas Indonesia tentunya sangat disayangkan. Keduanya memiliki potensi untuk memberikan kontribusi besar bagi tim yang dilatih oleh Shin Tae-yong. Terutama, Yakob Sayuri memiliki peran yang sangat signifikan.
-
Kapan Nopek Novian melamar Yulia Lorena? Pada hari Jumat, tanggal 25 Agustus 2023, seorang komedian yang berasal dari Madiun, Jawa Timur, akhirnya melamar pasangannya yang bernama Yulia Lorena.
Menteri Yohana berharap ibu-ibu yang telah di lantik dan dibawah bimbingan Bupati Sri Mulyani tersebut, bisa menjaga sungai-sungai yang ada di Klaten. Mereka juga diharapkan dapat menyadarkan masyarakat, terutama ibu-ibu dari perilaku membuang sampah sembarangan di sungai. Apalagi, selama ini masih banyak ibu-ibu yang membuang sampah rumah tangga ke sungai.
"Kami tahu bahwa bencana alam, banjir, longsor di mana-mana terjadi. Di Jakarta
contohnya sungai-sungai tidak dijaga, hingga datang banjir dan menimbulkan masalah untuk masyarakat. Kami harapkan ibu-ibu yang kami lantik bersama bupati, menjaga sungai-sungai yang ada di sini dan jangan buang sampai buang sampah ke sungai," kata Yohana.
Selain menjadi kelompok yang paling rentan terkena kekerasan dan eksploitasi, lanjut Yohana, perempuan juga rentan terkena dampak perubahan iklim. Seperti diketahui, perubahan iklim menjadi salah satu pemicu terjadinya bencana alam termasuk juga di Indonesia yang berada di daerah rawan bencana.
Dan faktanya saat terjadi bencana alam, jumlah perempuan yang bertahan lebih sedikit dibanding laki-laki. Belum lagi penanganan setelah bencana yang tidak responsif gender, pastinya akan berdampak terhadap perempuan. Kaum perempuan merupakan bagian dari agen perubahan yang secara efektif dapat melakukan upaya mitigasi perubahan iklim.
"Untuk itu, Kemen PPPA melalui Deputi bidang Kesetaraan Gender bekerjasama dengan Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada (UGM) yang merupakan sekretariat Srikandi Sungai Indonesia (SSI) Pusat, hari ini mengukuhkan SSI Kabupaten Klaten," ujar dia.
Yohana menjelaskan, SSI merupakan sebuah forum perempuan penggiat pengelolaan lingkungan yang dilakukan secara partisipatif, inovatif, dan berkelanjutan. Pengelolaan lingkungan disinyalir dapat menjadi salah satu upaya antisipasi dampak perubahan iklim.
"Kondisi lingkungan yang buruk akan menyulitkan masyarakat bebas dari kemiskinan dan keterbatasan akses di berbagai bidang. Dalam kondisi tersebut, perempuan akan menjadi kelompok yang paling dominan menanggung dampaknya, salah satunya dalam keterbatasan akses perempuan pada air bersih dan sanitasi. Apalagi perempuan saat ini masih memiliki keterbatasan terutama dalam proses pengambilan keputusan di lingkungan rumah tangga serta keterlibatan mereka dalam proses penentuan kebijakan air dan sanitasi, baik di lingkungan masyarakat maupun tingkat nasional. SSI memiliki posisi strategis guna memfasilitasi perempuan dalam isu-isu strategis terkait adaptasi perubahan iklim melalui pengelolaan lingkungan," jelasnya lagi.
Bupati Klaten, Sri Mulyani menambahkan, untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, aman, dan nyaman diperlukan gerakan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. Dalam upaya antisipasi terhadap dampak perubahan iklim, dibutuhkan peran dari para penggiat lingkungan.
"Srikandi Sungai Indonesia menjadi hal yang sangat membanggakan, sebuah pembuktian kaum perempuan bawa mereka dapat memberikan kontribusinya dalam pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan terutama daerah aliran sungai. Sebab, selain sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim, pemeliharaan daerah aliran sungai juga dapat mendukung pembangunan perekonomian, pembentukan sumber daya manusia berkualitas, dan percepatan kesetaraan gender bidang lingkungan," tutur Sri Mulyani.
Baca juga:
Menteri Yohana: Anak korban kekerasan meninggal atau cacat pelaku bisa dihukum mati
Menteri Yohana minta tak ada lagi kekerasan pada anak di sekolah
Menteri Yohana: Sangat mengecewakan karena banyak anak Indonesia merokok
Menteri Yohana: Perempuan Indonesia banyak tidak tertarik dengan politik
Menteri Yohana minta orang tua atau guru memukul anak dilaporkan kepadanya
Menteri PPPA ungkap penyebab perempuan enggan nyaleg salah satunya dilarang suami
Menteri Yohana harap Solo menjadi Kota Layak Anak pertama di Indonesia