Mesum dengan istri Satpol PP, guru SD babak belur dihajar massa
Saat kejadian suami Yrn inisial D sedang melaksanakan tugas malam hari.
Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) yang dulunya terkenal sebagai Kota Pendidikan tercoreng akibat ulah Guru berinisial Jmn (50). Jmn kepergok warga saat menikmati hasrat birahinya bersama Yrn (32), seorang ibu rumah tangga (IRT) yang merupakan istri anggota Satpol PP di Kuansing.
Jmn yang sehari-hari sebagai guru di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Desa Pulau Aro, Kecamatan Kuantan Tengah itu, digerebek saat berada di dalam kamar rumah Yrn di Dusun Poriang, Desa Pulau Aro, Sabtu (25/10) malam lalu.
Saat itu, suami Yrn inisial D sedang melaksanakan tugas malam hari. Dari penuturan sejumlah warga, kabar hubungan terlarang antara kedua pasangan mesum itu sudah lama tercium.
"Keduanya sama-sama warga Pulau Aro, yang laki-laki guru SD dan sudah berkeluarga, sedangkan yang perempuan merupakan ibu rumah tangga, suaminya Satpol PP di Pemkab Kuansing dan sudah memiliki 2 orang anak. Rumah mereka tidak begitu berjauhan," cerita salah seorang warga desa Pulau Aro yang malam itu turut menyaksikan kejadian tersebut yang enggan disebutkan namanya, Senin (27/10).
Penggerebekan warga terhadap Jmn bermula saat Jmn meletakkan sepeda motornya di semak-semak yang tidak jauh dari rumah Yrn.
"Malam itu sekitar pukul 23.00 WIB, warga melihat motor Jmn ada di semak-semak. Karena warga di sini memang sudah lama curiga, makanya langsung kita datangi rumah Yrn ini. Kebetulan malam itu memang suaminya lagi dinas malam, kabarnya sedang patroli Penyakit Masyarakat (Pekat) di Bukit Betabuh," ujar sumber merdeka.com.
Saat warga mendatangi rumah Yrn, betul saja, Jmn bersama Yrn didapati sedang berada di dalam kamar berdua. "Iya, mereka kita dapati sedang berdua di kamar, malam itu," katanya.
Kabar itu ternyata langsung tersiar cepat. Sehingga tanpa diduga, warga semakin ramai mendatangi rumah Yrn ini. Jmn yang tertahan di kamar karena tak bisa keluar akibat massa semakin banyak dan emosi.
Beberapa kali Jmn mencoba kabur lewat jendela kamar samping. Namun, berhasil dicegah warga hingga aparat kepolisian tiba. Saat akan diamankan polisi, amarah warga tak bisa dibendung lagi. Jmn pun bonyok dihajar warga yang memang sudah lama kesal dengan tingkah lakunya.
"Bagaimana tak kesal dan marah. Dia itu pendidik, guru dari anak-anak kami di sini. Sementara kelakuannya seperti itu. Mending anak gadis atau janda yang dia gitukan, ini istri orang. Seharusnya dia itu dibunuh, paling tidak diusir dari kampung ini, tak boleh lagi mengajar di sini," ujarnya.
Disamping itu, salah seorang warga lainnya menuturkan kalau perilaku Jmn selama ini memang kurang baik. "Kalau pergaulannya sih baik-baik saja, tapi dia sering main perempuan. Itu sudah jadi rahasia umum," kata warga tersebut.
Atas kejadian ini warga kemudian memberitahu suami Yrn yang sedang dinas malam. D, suami Yrn, kemudian pulang.
Menurut penuturan warga, suaminya sempat tak sadarkan diri karena tak sanggup menahan amarah melihat perbuatan orang yang dicintainya itu memadu kasih bersama pria lain. Apalagi terjadi justru saat dia lagi bekerja diluar untuk menghidupi istri dan anaknya.
Atas kejadian ini, Kepala desa Pulau Aro, Lihendri ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (27/10) membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Malam itu, setelah saya mendapat kabar penggerebekan itu, saya langsung menghubungi Polsek Kuantan Tengah, dan beberapa anggota langsung datang ke sini, karena khawatir keselamatan pelaku,"kata Lihendri.
Tapi, sambung Lihendri, karena massa yang begitu ramai, kemarahan mereka tak bisa dibendung lagi. "Akhirnya, ya, ia dihajar dan harus dilarikan ke rumah sakit malam itu juga," paparnya.
Saat ini, kata Lihendri, pihaknya selaku perangkat desa sudah mencoba memfasilitasi untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Kita tentunya ikut bertanggung jawab untuk mencari jalan keluar penyelesaian yang terbaik. Karena mau tak mau, walau pun ini sangat memalukan, mereka tetap warga kita," jelasnya.
Untuk itu, kata Lihendri, kemaren semua pihak termasuk ninik mamak dari kedua belah pihak, dikumpulkan untuk mencari penyelesaian yang terbaik. "Kalau memang harus ke ranah hukum, tentu prosesnya nanti kita serah kan ke kepolisian," pungkasnya.
Sementara itu secara terpisah, Kapolsek Kuantan Kompol Jasemen Manurung, ketika di kofirmasi melalui Kanit Reskrim, Ipda Rafidin Lumban Gaol juga membenarkan kejadian itu.
"Namun, hingga saat ini warga korban maupun pelaku belum ada yang melapor. Itukan delik aduan, kalau ada yang melapor akan kami proses sesuai dengan yang berlaku," katanya
Kendatipun belum memproses secara hukum, namun Rafidin mengakui jika pihaknya telah mengamankan si korban pada malam itu dari amukan massa yang cukup brutal. "Kami langsung larikan sikorban ke RSUD," jelasnya
Berdasarkan pantauan di salah satu ruangan bedah RSUD Teluk Kuantan, Jmn terbaring lemas, kondisi tubuhnya terlihat babak belur. Pada bagian muka bengkak kebiru-biruan. Disamping itu, di ruangan yang tidak terlalu lebar itu, puluhan guru terlihat antri untuk menengok kondisi Jmn.