Eks Pangkostrad Bertemu dengan Guru SMA yang Kini Lansia, Salut Masih Jago Main Catur
Pensiunan jenderal bintang tiga TNI secara khusus mendatangi sosok guru semasa duduk di bangku sekolah menengah atas.
Pensiunan jenderal bintang tiga TNI secara khusus mendatangi sosok guru semasa duduk di bangku sekolah menengah atas alias SMA.
Kedatangannya seketika mengundang atensi warga sekitar. Di lokasi, pria yang pernah menjabat Pangkostrad itu berbincang langsung dengan sang guru yang telah berusia lanjut dan hobi untuk bermain catur.
Dia bahkan ditantang untuk bermain catur melawan sang guru. Melihat sang guru yang masih begitu antusias, dia mengaku merasa salut hingga memberi apresiasi. Berikut ulasan selengkapnya.
Pensiunan Jenderal Datangi Eks Guru SMA
Pensiunan jenderal itu ialah Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi. Beberapa waktu lalu, Edy melalui akun Instagram pribadinya @edy_rahmayadi berbagi momen saat mendatangi eks guru semasa dia duduk di bangku SMA N 1 Medan.
Dengan kendaraan roda empat, eks Gubernur Sumatera Utara itu langsung turun saat mendapati sang guru tengah menunggu di halaman salah satu toko sederhana.
Terungkap, guru yang dimaksud ialah Jasmen Sinaga, sosok guru yang kini telah memiliki gelar sebagai Profesor Doktor.
"Prof.DR Jasmen Maruli Tua Sinaga adalah guru saya sewaktu belajar di SMAN 1 Medan dengan sejuta kenangan karena cara beliau mendidik saya bisa jadi seperti ini," tulis Edy, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Ditantang Main Catur
Setibanya di hadapan sang guru, Edy secara langsung ditantang untuk ikut bermain catur. Dia seketika menyetujui ajakan sang guru.
"Main catur melawan mantan guru sekolah," sambungnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Keduanya lantas bermain hingga menuai atensi para warga di lokasi. Ada perbincangan hingga canda tawa.
Namun pada kesempatan yang sama, Edy justru mengungkap rasa kagumnya terhadap sikap sang guru lantaran masih begitu aktif melakukan hobi yang menguji ketajaman berpikirnya itu.
Aksi si Guru Bikin Edy Salut
mendapatkan apresiasi dari sang guru. Dia dipuji lantaran sikap positifnya yang masih menghormati mantan guru meski telah memiliki pangkat dan jabatan tinggi.
"Sekarang jadi pejabat, sekarang (saya) tetap dihormati," ungkap sang guru di lokasi.
"Main catur ini memperlambat pikun," ungkap Edy.
"Pekerjaan saya saat ini main catur saja. Jadi semoga Tuhan memberkati, menerima doa saya," kata sang guru.
Menutup keterangan dalam unggahan, jebolan Akmil tahun 1985 itu menuliskan doa mendalamnya bagi sang guru yang disebutnya dengan istilah 'Amang'.
"Di usia yang lanjut seperti ini beliau mengasah otak dengan rutin bermain catur dan terkenal memiliki kemampuan dalam strategi permainan, sehat selalu Amang," tutupnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
Banjir Tanggapan Warganet
Pertemuan Edy dengan sang guru semasa SMA itu seketika membuatnya banjir tanggapan. Banyak doa dan ucapan positif yang disematkan warganet dalam kolom komentar unggahan sang pensiunan jenderal TNI AD itu.
"Mantap pak edy," tulis akun @rizky______463
"Ini baru mantap 🔥," tulis akun @nurhabibitanjung
"Seorang guru akan sangat bangga kalau melihat mantan siswanya jadi orang yang berhasil. 👏👏👏," tulis akun @manurungdonal
"Semangat trus bapak," tulis akun @arman.maulana.946954
"Bahagia kali bapak itu ketemu pak edy, melihatnya jadi ikutan senang," tulis akun @wina_anatasyaa
Profil Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi
Sebelum terjun ke dunia politik, Edy diketahui karier sebagai perwira TNI. Karier Edy sebagai perwira TNI mengikuti jejak sang ayah yang merupakan purnawirawan TNI berpangkat Kapten bernama Rachman Ishaq.
Edy kemudian masuk Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada tahun 1985
Purnawirawan TNI berpangkat jenderal bintang tiga ini berpengalaman dalam bidang infanteri.
Edy pernah menjabat Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Komandan Yonif Linud 100/Prajurit Setia, Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap Kodam XVII/Cendrawasih, Panglima Divisi Infanteri I Kostrad, Panglima Kodam I/Bukit Barisan, hingga Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.