Minim pengetahuan, ibu rumah tangga rentan tertular HIV/AIDS
Menurut dia, penularan HIV/AIDS lebih cenderung karena hubungan seks dengan persentase 78 persen. Pasangan suami istri tidak menggunakan alat kontrasepsi sehingga penularan lebih mudah.
Kalangan ibu rumah tangga (IRT) terbilang sangat rentan tertular HIV/AIDS. IRT dinilai minim pengetahuan tentang penyakit itu dibanding pekerja seks komersial (PSK).
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), M Subuh mengungkapkan, total estimasi Orang Dengan HI/AIDS (ODHA) tercatat sebanyak 220 orang, dua persen diantaranya berasal dari IRT. Jumlah IRT yang terkena penyakit itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya berada di angka 0,7 persen.
"Data kita diketahui IRT paling rentan tertular HIV/AIDS. Ini terutama jika suaminya nakal atau sering jajan (berhubungan badan) dengan orang lain," ungkap Subuh di Palembang, Selasa (5/12).
Menurut dia, penularan HIV/AIDS lebih cenderung karena hubungan seks dengan persentase 78 persen. Pasangan suami istri tidak menggunakan alat kontrasepsi sehingga penularan lebih mudah.
"Istri kan tidak tahu suaminya habis jajan di luar. Nah, IRT mesti waspada, ini perlu ditekankan," ujarnya.
Dia menambahkan, sosialisasi dan pencegahan HIV/AIDS terus dilakukan. Tahun ini ditargetkan 7,5 juta diperiksa dan meningkat menjadi 10 juta orang pada tahun depan.
"Tahun 2020 nanti ditarget ada 20 juta orang yang bakal diperiksa untuk pencegahan penularan. Dengan begitu bisa diketahui apa sudah tertular atau tidak, bisa diobati," kata dia.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin menilai, IRT lebih rentan tertular virus itu karena sosialisasi dan pencegahan lebih cenderung dilakukan terhadap PSK atau tempat-tempat mesum. Alhasil, PSK bisa mencegah tertular karena sudah mengetahui bahaya penyakit tersebut.
"Ya, PSK lebih terdidik dibanding ibu-ibu, makanya IRT rentan tertular. Tapi, saya yakin masyarakat Sumsel sudah cerdas soal itu," pungkasnya.
Baca juga:
Tak kantongi izin, pemilihan duta HIV/AIDS waria dibubarkan polisi
Sopir pelabuhan rentan tertular virus HIV/AIDS
Penderita HIV/AIDS di Purbalingga naik 3 kali lipat, bayi & balita terinfeksi
Ribuan pengungsi Rohingya diduga mengidap HIV/AIDS
70 Orang di Sukabumi kena HIV, terbanyak dari komunitas homo
-
Siapa yang berjuang untuk sembuh dari penyakit HIV/AIDS? Hari AIDS Sedunia juga untuk berempati dan peduli kepada pengidap HIV/AIDS, sebab banyak orang yang sedang berjuang sembuh dari penyakit mematikan ini.
-
Apa itu HIV/AIDS? HIV/AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (human immunodeficiency virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
-
Apa yang dimaksud dengan AIDS? Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah fase akhir dari human immunodeficiency virus (HIV). Saat awal terinfeksi HIV, umumnya ditandai dengan gejala seperti flu serta rasa lelah. Akan tetapi, apabila HIV berprogres menjadi AIDS, gejala yang lebih serius seperti penurunan berat badan yang drastis, kelelahan yang sangat parah, dan munculnya luka.
-
Kapan Hari AIDS Sedunia dicetuskan? Peringatan Hari AIDS Sedunia diketahui dicetuskan pertama kali oleh James W. Bunn dan Thomas Netter pada tahun 1987 lalu.
-
Di mana kasus HIV paling banyak ditemukan di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Mengapa AIDS dianggap berbahaya? HIV AIDS adalah penyakit yang menjadi momok bagi setiap orang. Hal ini karena penyakit tersebut berbahaya dan tingkat kesembuhannya yang rendah.