Moeldoko Tanggapi Pengancam Jokowi: Jangan Ada Maaf, Tindak Saja!
"Ya kita melihatnya dari sisi bernegara, etika benergara, janganlah memperlakukan seorang Presiden simbol negara ini semena-mena. Bahwa itu tidak pantas."
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai tindakan tersangka Hermawan Susanto alias HS (25) mengancam Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah tindakan yang tidak beretika dan tidak pantas. Sebab menurut Moeldoko, Jokowi adalah simbol negara yang harus diperlakukan dengan baik.
"Ya kita melihatnya dari sisi bernegara, etika benergara, janganlah memperlakukan seorang Presiden simbol negara ini semena-mena. Bahwa itu tidak pantas, sebagai warga negara yang punya etika janganlah memperlakukan atau memperlakukan kepala negara sebagai simbol negara seperti itu," kata Moeldoko di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (14/5).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di Gorontalo? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Dia pun sudah menyampaikan kepada pihak kepolisian tidak ada kata maaf terkait perbuatan tersebut. Fenomena tersebut menurut Moeldoko harus ditindak tegas.
"Jangan lagi juga fenomena yang berkembang sekarang ini, seenaknya berbuat sesuatu setelah polisi melakukan tindakan, minta maaf. Apa-apa ini yang begini, saya sudah sampaikan kepada kapolri. Jangan lagi ada maaf, tindak saja. Nanti diberi maaf makin enggak tertib," ungkap Moeldoko.
Sebab pihak yang melakukan salah agar tidak salah bertindak. Dan mengerti hukum yang berlaku.
"Kalau ini biarkan. Nanti negara ini menjadi chaos, negara ini menjadi anarkis, negara ini menjadi tidak tertib. Negara ini harus tetap tertib enggak boleh sembarangan," ungkap Moeldoko.