Momen Menegangkan TNI-Polri Rebut Wilayah Homeyo Intan Jaya dan Evakuasi Guru hingga Jenazah Korban Penembakan OPM
Proses evakuasi tersebut menggunakan helikopter gabungan TNI Angkatan Darat, Polri, serta pesawat TNI Angkatan Udara.
Proses evakuasi tersebut menggunakan helikopter gabungan TNI Angkatan Darat, Polri, serta pesawat TNI Angkatan Udara.
- Momen Megawati Tunjuk-Tunjuk Jenderal TNI, Ngegas Sindir Kapolri Jika Polisi Berani Tangkap
- VIDEO:Momen Tegang Evakuasi Jenazah & Warga Usai TNI Polri Rebut Distrik Homeyo dari OPM
- Kondisi Terkini Homeyo Intan Jaya, TNI dan Polri Evakuasi Jenazah Warga Korban Penembakan OPM ke Timika
- Momen Jokowi dan Prabowo Meneropong Pesawat Tempur di Pangkalan TNI AU Iswahjudi Jatim
Momen Menegangkan TNI-Polri Rebut Wilayah Homeyo Intan Jaya dan Evakuasi Guru hingga Jenazah Korban Penembakan OPM
Aparat gabungan TNI-Polri berhasil merebut Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, dari kelompok Organisasi Papua Merdeka atau OPM pimpinan Keni Tipagau.
Kelompok OPM pimpinan Keni Tipagau ini diketahui menyerang Polsek Homeyo yang mengakibatkan satu orang tertembak dan meninggal dunia.
Menindaklanjuti situasi kejadian tersebut, kemudian aparat gabungan TNI-Polri berjibaku mengevakuasi jenazah korban penembakan OPM itu.
Berikut kronologi kejadian tersebut.
Sebelumnya pada tanggal 30 April 2024, OPM pimpinan Keni Tipagau menyerang Polsek Homeyo. Serangan itu mengakibatkan seorang remaja bernama Alexsander Parapak meninggal dunia.
Sebelumnya pada tanggal 30 April 2024, OPM pimpinan Keni Tipagau menyerang Polsek Homeyo.
Serangan itu mengakibatkan seorang remaja bernama Alexsander Parapak meninggal dunia.
Alexsander merupakan warga pendatang dari Suku Toraja yang lahir di Makale Sulawesi Selatan pada 20 tahun silam.
Akibat penembakan OPM tersebut, Alexsander meninggal dunia dan disemayamkan selama hampir 5 hari di Homeyo.
Jenazah Alexsander baru berhasil dievakuasi TNI-Polri pada Sabtu 4 Mei 2024, dari Distrik Homeyo menuju Timika Kabupaten Mimika.
Proses evakuasi tersebut menggunakan helikopter gabungan TNI Angkatan Darat, Polri, serta pesawat TNI Angkatan Udara.
Aparat gabungan TNI Polri tersebut melibatkan satuan jajaran Komando Operasi TNI Habema dan Satgas Nanggala Kopassus Damai Cartenz, serta personel Puspenerbad dan TNI Angkatan Udara dibawah koordinasi Kogabwilhan III.
Dalam proses evakuasi tersebut, selain jenazah Alexsander, aparat gabungan TNI-Polri juga berhasil mengevakuasi tiga warga pendatang yang akan kembali ke kampung halamannya. Mereka adalah seorang guru dan dua orang anak-anak.
Menurut Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Richard T H Tampubolon, operasi evakuasi dari wilayah Distrik Homeyo merupakan kegiatan kemanusiaan untuk mewujudkan situasi keamanan wilayah yang kondusif guna mendukung semua proses percepatan pembangunan Papua setelah operasi penindakan terhadap OPM.