MPR Minta Pemerintah Tiru Korsel Lakukan Pembatasan Ketat Turunkan Kasus Covid-19
"Pemerintah harus berperan aktif untuk menekan laju penambahan kasus harian, bukan membuat kebijakan yang kontraproduktif atau menyerahkan kepada rakyat alternatif pilihan apakah PSBB atau keluar rumah beraktivitas dengan tetap disiplin mengikuti protokoler kesehatan," ujar Syarief.
Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mempertanyakan langkah pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Dia menyebut belum ada penurunan angka positif yang signifikan.
Selain itu, dia juga mempertanyakan kebijakan memberi kelonggaran PSBB serta mulai membuka pusat-pusat perbelanjaan di tengah tingginya kasus positif Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
"Pemerintah harus berperan aktif untuk menekan laju penambahan kasus harian, bukan membuat kebijakan yang kontraproduktif atau menyerahkan kepada rakyat alternatif pilihan apakah PSBB atau keluar rumah beraktivitas dengan tetap disiplin mengikuti protokoler kesehatan," ujar Syarief dalam keterangan tertulis, Rabu (10/6).
Politikus Demokrat itu menyarankan pemerintah banyak belajar dari negara lain bagaimana pembatasan ketat mampu menurunkan kasus positif Covid-19.
"Harusnya pemerintah banyak belajar dari negara lain seperti Korea Selatan. Mereka melakukan pembatasan dengan ketat di awal pandemi. Kini mereka kembali membuka berbagai kegiatan setelah benar-benar terjadi penurunan kasus secara signifikan yakni hanya 20 kasus penambahan dalam sepekan. Walaupun mereka membuka pusat-pusat ekonomi dan sosial, mereka tetap menjalankan protokoler kesehatan dengan tegas," sambung Syarief.
Dia mencontohkan negara lain seperti Jepang yang membuka lockdown setelah hanya terdapat 11 kasus positif Corona selama 2 pekan dan New Zealand yang juga melakukan hal serupa.
"Pemerintah tidak boleh hanya berharap pada masyarakat untuk patuh. Namun juga harus membuat langkah tegas dan strategis. Pemerintah harus menjadi pameran utama dalam penyelesaian masalah, sebab Pemerintah memiliki power dan anggaran bukan menunggu masalah selesai dengan sendirinya," pungkasnya.
Baca juga:
Pemprov Bengkulu Berencana Terapkan New Normal Setelah 15 Juni 2020
Pemkot Jakpus Berencana Tutup Pasar Tradisional yang Ada Pedagang Positif Corona
Warga Takut Tertular Covid-19, Akses dari Desa Sagu Flores Timur Ditutup
Jokowi: Beri Peringatan ke Daerah dengan Kasus Covid-19 Tertinggi
Wagub DKI Ungkap Penyebab Lonjakan Kasus Positif Corona di Jakarta