MUI akan Profiling Internal Imbas Penangkapan Anggota terkait Dugaan Terorisme
"MUI ketika memastikan nama yang bersangkutan sebagai anggota Komisi Fatwa MUI kita tidak mengetahuinya," jelas dia.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) melakukan profiling terhadap jajaran internal imbas penangkapan anggota Komisi Fatwa terkait kasus terorisme. Pengurus Harian Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BET) MUI Pusat, Muhammad Makmun Rasyid menyampaikan, rencana tersebut menjadi upaya bersih-bersih lembaga dari gangguan terorisme.
"Ke depannya bagi kami di MUI, salah satu yang akan kita lakukan adalah sebagai bentuk penjagaan dan upaya pembersihan di internal adalah profilling itu sendiri. Ini sebagai bentuk introspeksi diri kita bahwa dalam profilling perekrutan di Majelis Ulama Indonesia sangat dibutuhkan ke depan," kata Makmun di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (17/11).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kapan Telinga Kanan Berdenging terasa mengganggu? Seseorang yang mengalami telinga berdenging terkadang akan merasakan beberapa jam sekali dan seringkali membuat tak nyaman.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Kapan teror suara ketuk pintu terjadi? Pasalnya, terlihat sebuah video yang memperlihatkan kejadian aneh seperti suara ketuk pintu rumah pada jam 3 dini hari.
Menurut Makmun, MUI menjadi tempat berkumpulnya berbagai sosok dari beragam organisasi masyarakat (Ormas). Bahkan mengakomodir individu dari kelompok yang pernah dinyatakan terlarang oleh pemerintah.
"MUI ketika memastikan nama yang bersangkutan sebagai anggota Komisi Fatwa MUI kita tidak mengetahuinya," jelas dia.
Dia menuturkan, pengungkapan dan penangkapan sosok yang terlibat kasus terorisme telah melalui penelusuran panjang. Sebagaimana Tim Densus 88 Antiteror Polri yang bergerak sesuai dengan penyidikan mendalam.
"Di dalam proses pemantauan oleh Densus 88 ini bukan pekerjaan yang terhitung cepat. Artinya ada proses yang berkelanjutan hingga transformasi dari JI itu, tertangkapnya Parawijayanto, kemudian hingga ditangkapnya salah satu anggota MUI pusat," Makmun menandaskan.
Sebelumnya, anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ahmad Zain an-Najah (AZA) ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Dia ditangkap setelah dilakukan pemeriksaan pada 28 terduga teroris yang lebih dulu diciduk.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, memastikan sebelum melakukan penangkapan, pihaknya sudah melakukan proses pemeriksaan yang panjang.
"Ada 28 BAP pemeriksaan tersangka, keterangan ahli, dan dokumen-dokumen yang menjurus kepada para tersangka yaitu FAO, kedua tersangka AZA, dan ketiga tersangka AA," tutur Rusdi
Reporter: Nanda Perdana Putra
Baca juga:
Alat Bukti Cukup, Polri Tak Geledah MUI Pusat terkait Penangkapan Terduga Teroris
Polri Sebut Penangkapan Farid Okbah dan Anggota MUI Mengacu BAP 28 Tersangka Teroris
Polri Ungkap Ada 28 BAP yang Libatkan 3 Terduga Teroris JI Bekasi
Ormas di Solo Protes Prosedur Penangkapan Farid, Ahmad Zain dan Anung
Tangkap Farid Okbah dan Anggota Komisi Fatwa MUI, Densus 88 Bantah Kriminalisasi