MUI bentuk tim investigasi selidiki pembakaran musala di Tolikara
Tim ini akan melengkapi hasil investigasi polisi
Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan membetuk tim investigasi terkait tragedi penyerangan dan pembakaran musala dan kios di di Lapangan Koramil 1402-11, Karubaga, Tolikara, Papua. Wakil Ketua MUI Ma'ruf Amin mengatakan tujuan pembentukan tim investigasi ini untuk memperoleh fakta yang sesungguhnya terjadi di Tolikara. Nantinya data temuan dari tim investigasi akan dikomparasi dengan fakta yang sudah ada.
"MUI membentuk tim investigasi, akan kami kirim ke Papua untuk memperoleh yang sesungguhnya. Walaupun sudah banyak dari berbagai pihak (data), kami kumpulkan hasilnya nanti kami simpulkan. Kami tambah dengan berbagai rekomendasi dan usulan-usulan," ujarnya di Kantor Pusat MUI, Jakarta Pusat, Rabu (22/7).
Dia menyakini, tim yang dibentuk MUI ini tidak akan bertabrakan dengan tim investigasi yang dibentuk oleh aparat penegak hukum. Tujuan pembentukan tim ini, lanjut dia, malah akan melengkapi data-data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lainnya.
"Investigasi MUI selain melakukan penelitian di lapangan akan mengumpulkan dan menghimpun informasi di lembaga lain. Kita akan buat kesimpulan yang valid. Maka kita akan buat rekomendasi," tutup Ma'ruf.
Sampai saat ini polisi masih belum buka suara terkait penetapan tersangka pada insiden pembakaran kios dan musala di Tolikara, Papua. Namun Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memastikan para tersangka tersebut akan diumumkan hari ini.
"Mungkin ada 3-4 tersangka," tegasnya.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan, pihaknya telah memeriksa secara intensif saksi-saksi dalam kasus pembakaran kios dan musala di Tolikara, Papua. Sebanyak 30 saksi telah diperiksa dan hari ini akan diperiksa lima lagi.
"Insya Allah nanti setelah lima saksi akan ditetapkan tersangkanya," kata Badroddin kepada wartawan usai upacara HUT Kejaksaan Agung ke-55, Jakarta, Rabu (22/7).