Nadiem Bungkam saat Ditanya Soal Kasus Perundungan dan Sentilan Jusuf Kalla
Awak media pun langsung memberondong sejumlah pertanyaan salah satunya yakni terkait kasus perundungan.
Mendikbudristek Nadiem Makarim bungkam atau tidak berbicara saat ditanyakan soal beberapa kasus perundungan. Hal ini ditanyakan usai dirinya melakukan rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9).
Ketika itu, sejumlah awak media sudah menunggu dirinya yang tengah raker bersama DPR RI. Setelah kegiatan itu selesai, Nadiem pun bergegas keluar untuk meninggalkan gedung DPR RI.
- Luapan Jengkel Jusuf Kalla Buat Mendikbud Nadiem, Pedas Ungkit Pertemuan 'Rahasia' di Apartemen
- Jusuf Kalla Endus Kecurangan Pemilu 2024: Semua Mengindikasikan, Kita Tunggu Hasil Resmi
- JK: Seorang Pejabat Bukan Hanya Presiden Kalau Langgar Sumpah, Kena Sanksi dari Allah dan UUD 1945
- Jusuf Kalla Dukung Anies Baswedan, NasDem: Kekuatan AMIN Bertambah
Saat berjalan menuju mobil yang telah menunggunya itu, awak media pun langsung memberondong sejumlah pertanyaan salah satunya yakni terkait kasus perundungan.
Akan tetapi, dirinya memilih untuk tidak berbicara atau menjawab pertanyaan tersebut. Bahkan, saat ditanya dengan pertanyaan lainnya seperti sentilan Wapres ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK).
Nadiem kembali memilih diam, bahkan sampai diikuti ke mobilnya itu, dirinya tetap tidak menjawab pertanyaan terkait kasus perundungan hingga sentilan JK.
Kritik DPR dan JK
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengungkap rentetan kasus perundungan dalam beberapa waktu terakhir memicu keprihatinan banyak kalangan. Pemerintahan Prabowo-Gibran pun diharap menjadikan isu perundungan sebagai prioritas sehingga muncul kebijakan penanggulangan yang bersifat komprehensif.
Hal itu disampaikan dalam rapat dengan Mendikbud Nadiem Makarim, Jumat (6/9). Menurutnya, kasus bullying kian hari kian meresahkan. Masyarakat seolah diteror dengan kasus bullying dengan berbagai modus kepada para peserta didik.
Selain itu, Huda mengungkap terkait kasus kematian pelajar di Palembang. Selain itu ada yang menghabisi dirinya akibat biaya sekolah kian mahal.
Mantan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla mengkritik habis Nadiem Makarim yang sama sekali tidak punya pengalaman dalam bidang pendidikan tapi dia ditunjuk menjadi Kemendikbudristek. Nadiem bahkan disebut JK, jarang datang ke kantor bahkan tidak pernah berkunjung ke daerah.
JK bahkan membandingkan kepemimpinan Nadiem dengan dengan para tokoh-tokoh pendidikan terdahulu.
"Di belakang daripada semua pendidikan itu, ada orang 'the man behind the gun', kalau Perusahaan CEO dari daftar siapa menteri pendidikan selama ini. Pak Ki Hajar Dewantoro, orang hebat, mendirikan taman siswa. Itu cikal bakal dari prinsip pendidikan kita. Ada Pak Soemantri, ada Syarief Thayeb, Daoed Joesoef, Fuad, semua orang hebat di bidang pendidikan," ungkap JK dalam kanal YouTube TV Parlemen yang dikutip merdeka.com, Minggu (8/9).