Nama Gubernur Bali Dicatut untuk Penggalangan Dana Pengamanan Pilkada
Nama Gubernur Bali Wayan Koster dicatut oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk meminta penggalangan dana pengamanan pelaksanaan Pilkada 2020. Surat palsu tersebut juga berisi tanda tangan dan stempel Wayan Koster.
Nama Gubernur Bali Wayan Koster dicatut oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk meminta penggalangan dana pengamanan pelaksanaan Pilkada 2020. Surat palsu tersebut juga berisi tanda tangan dan stempel Wayan Koster.
"Gubernur Bali Wayan Koster tidak mengeluarkan surat penggalangan dana tersebut," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfo) Provinsi Bali Gede Pramana, Rabu (14/10). Dikutip dari Antara.
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
Gede Pramana menambahkan bahwa surat palsu yang menggunakan kop berlambang Garuda itu ditujukan kepada pimpinan direksi perusahaan BUMN/BUMD/kontraktor/jasa lainnya perdagangan umum/perbankan se-Bali.
Surat tersebut berisi permohonan dana pengamanan pelaksanaan pilkada yang bisa ditransfer ke rekening BRI Nomor 501801020835538 atas nama Juwita.
"Agar lebih meyakinkan, si pembuat surat juga memalsukan stempel dan tanda tangan Gubernur Bali Wayan Koster," ujarnya.
Dalam surat yang beredar tersebut, pelaku membeberkan seolah-olah anggaran untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah 2020 di Bali mengalami kekurangan dana sehingga berharap pimpinan BUMN/BUMD dan perusahaan yang ada di Denpasar ikut membantu.
Dia berharap pihak-pihak yang telah menerima surat tersebut tidak memenuhi permintaan untuk mengirimkan dana sumbangan ke rekening yang tertera dalam surat.
Gede Pramana mengimbau masyarakat senantiasa waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan Gubernur Bali atau pejabat lainnya.
"Secara tata naskah dinas surat tersebut juga tidak sesuai," katanya.
Ia meminta masyarakat melaporkan apabila menemukan ada pihak-pihak yang memalsukan nama Gubernur Bali atau pejabat lainnya.
(mdk/cob)