Pertukaran Budaya, Tiga Tarian Klasik Bali Dipentaskan di Kota Tua Semarang
Tari Legong Tri Sakti sendiri mengimplementasikan pola kehidupan kekinian perempuan sebagai pribadi tangguh, mandiri, lembut dan tegas.
Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang
Pertukaran Budaya, Tiga Tarian Klasik Bali Dipentaskan di Kota Tua Semarang
Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8). Bahkan, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memimpin langsung Sekehe Gambelan Pesel untuk mengiringi ketiga pementasan malam itu.
-
Bagaimana budaya Semarang? Keindahan Semarang tercermin dalam keberagaman budayanya.
-
Dimana letak Kota Lama Semarang? Lokasinya tak lain berada di pusat kota.
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Bagaimana cara menikmati suasana Kota Lama Semarang? Di lokasi ini, Anda dapat menemukan suasana kota lama khas peradaban Eropa tempo dulu. Anda pun dapat sekadar berjalan-jalan atau berfoto.
-
Dimana Kota Semarang berada? Kota Semarang terletak berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Demak di bagian timur, Kabupaten Semarang di bagian selatan, dan Kabupaten Kendal pada bagian barat.
Diadakan di kompleks kawasan bersejarah Kota Tua, Semarang, hadir pada pagelaran budaya tersebut Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya, serta Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara.
Berkaitan dengan pementasan budaya ini, Wali Kota Denpasar, I Gusti Jaya Negara mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada Kota Denpasar untuk ambil bagian dalam Rakernas X JKPI 2023 di Kota Semarang ini. Di mana, pagelaran budaya ini tentunya menjadi wahana pertukaran budaya serta diplomasi budaya untuk mendukung kemajuan kedua daerah, terutama dalam bidang Kota Pusaka.
"Terima kasih sebelumnya kami ucapkan atas kesempatan yang diberikan kepada Kota Denpasar untuk bisa ambil bagian dalam Rangkaian Rakernas JKPI X tahun 2023. Ini tentu menjadi kesempatan kami untuk bisa mempromosikan budaya Bali agar bisa lebih dikenal oleh masyarakat secara luas," ungkap Jaya Negara.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, dalam kesempatan itu menyampaikan, Tarian Legong Tri Sakti yang ditampilkan ini merupakan gagasan I Gusti Ayu Bintang Darmawati atau Bintang Puspayoga yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
"Malam ini kita menampilkan tiga kesenian yakni Tari Legong Tri Sakti, ciptaan Ibu Bintang Puspayoga yang menggambarkan penyempurnaan Tiga Dewa Utama yang disebut Tri Murti, Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa melalui saktinya Dewi Saraswati, Dewi Laksmi dan Dewi Parwati," kata Raka Purwantara.
Dijelaskannya, Tari Legong Tri Sakti sendiri mengimplementasikan pola kehidupan kekinian perempuan sebagai pribadi tangguh, memiliki kemerdekaan ruang berkreasi untuk tampil mandiri, lembut dan tegas dalam perawatan kasih sayang, namun tetap berpegang pada tradisi adat dan agama.
Selain Tari Legong Tri Sakti, sebut Raka Purwntara pada malam itu juga, duta Kota Denpasar secara memukau menampilkan Tari Baris dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang.
"Untuk pementasan Barong Ket Prabhawanging Bharuang ini, kita mengawali dengan menampilkan Tari Baris yang mengisahkan pemuda gagah berani, memiliki sifat keprajuritan dan kepahlawanan yang siap mengawal kebenaran melawan kejahatan," imbuh Raka Purwantara lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rakernas X JKPI 2023 berlangsung sejak tanggal 22 Agustus dan berakhir pada 25 Agustus. Selain diisi dengan kegiatan musyawarah para kepala daerah yang masuk dalam keanggotaan JKPI, terdapat juga kegiatan pengenalan kawasan heritage Kota Semarang, dan juga pementasan budaya beberapa daerah termasuk Kota Denpasar.