Naturalisasi Timnas dan Keniscayaan dalam Sepak Bola Global
Mayoritas masyarakat setuju program naturalisasi itu berdasarkan hasil survei dilakukan lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
71,5 Persen warga Indonesia mendukung kebijakan naturalisasi tim nasional sepak bola tanah air. Mayoritas masyarakat setuju program naturalisasi itu berdasarkan hasil survei dilakukan lembaga survei Indikator Politik Indonesia.
Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling terhadap warga Indonesia berusia 17 tahun ke atas. Jumlah responden 1.200 dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen menunjukkan mayoritas warga Indonesia mendukung kebijakan naturalisasi pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia yang dilakukan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
- 3 Calon Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia, Siap Tampil Maret 2025?
- 10 Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Paling Populer di Medsos: Jadi Idola Kaum Hawa
- Banyak Pemain Naturalisasi, Ternyata ini Pihak yang Banyak Membantu PSSI saat Proses Naturalisasi untuk Timnas Indonesia
- Naturalisasi, Cara Kemenkumham Dukung Timnas Sepak Bola Indonesia
"Ada 71,5 persen warga nasional yang setuju terhadap kebijakan naturalisasi, tetapi ada 13,5 persen yang kurang setuju atau tidak setuju," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam acara pemaparan rilis survei nasional Indikator Politik Indonesia, Selasa (5/11).
Periode Naturalisasi Timnas Indonesia
Meski mayoritas masyarakat Indonesia mendukung naturalisasi pemain, pengamat sepak bola sekaligus koordinator Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali menyebut langkah tersebut adalah sebuah keniscayaan. "Naturalisasi adalah keniscayaan dalam sepak bola global karena semua negara akan melakukannya," kata Akmal.
Akmal mengatakan naturalisasi sudah terjadi sejak lama, bahkan ketika Indonesia tampil pada Piala Dunia 1938 sudah menggunakan pemain naturalisasi. Sehingga hal ini menjadi langkah yang harus diambil dalam menjawab tantangan perkembangan sepak bola dunia saat ini.
Sebelumnya Akmal menyebut pada era 1950-an, Timnas Indonesia memiliki lima pemain naturalisasi, salah satunya kiper naturalisasi pertama Arnold Wouter van der Vin. Kemudian sejak era pemain Cristian Gonzales hingga saat ini, tercatat jumlah pemain naturalisasi 108 orang, termasuk 15 pemain naturalisasi menghuni timnas saat ini.
Akmal menambahkan, FIFA memperbolehkan setiap negara untuk melakukan proses naturalisasi sesuai dengan persyaratan yang pada statuta FIFA pasal 19. Namun dijelaskannya ada tantangan ke depan terkait kebijakan naturalisasi yang perlu diperhatikan pemangku kepentingan karena naturalisasi bisa menjadi bom waktu jika prestasi Timnas Indonesia menurun.
"Kalau prestasi turun maka banyak orang yang akan mengkritik kebijakan naturalisasi ini," ujar Akmal.
Akmal menambahkan PSSI perlu mencetak lebih banyak pemain muda mengingat kualitas pemain timnas saat ini bisa menurun sebab usia pemain yang terbatas.
"Jadi ke depan harus ada keselarasan antara proyek naturalisasi yang tujuannya jangka pendek dengan proyek pemain usia muda untuk tujuan jangka panjang," kata Akmal.
Artikel ini ditulis reporter magang program Kemendikbud: Maria Hermina Kristin