Ruben Amorim Salahkan Kartu Merah yang Diterima Bruno Fernandes usai MU Kalah dari Wolves
Ruben Amorim telah mengalami kekalahan dalam lima dari sepuluh pertandingan yang dijalaninya sebagai pelatih Manchester United di berbagai kompetisi.

Ruben Amorim menjelaskan alasan utama di balik kekalahan yang dialami oleh Manchester United saat melawan Wolverhampton. Ia menilai bahwa kartu merah yang diterima Bruno Fernandes menjadi faktor penentu hasil buruk yang diraih timnya. Dalam pertandingan yang berlangsung di Molineux Stadium pada Jumat (27/12/2024) dini hari WIB, Man United harus menerima kekalahan dengan skor 0-2.
Kekalahan ini menjadi yang kelima bagi Amorim dalam tujuh laga terakhir setelah gol-gol yang dicetak oleh Matheus Cunha dan Hwang Hee-Chan di babak kedua, yang memberikan tiga poin berharga bagi tim tuan rumah. Situasi semakin sulit bagi Man United ketika Fernandes diusir dari lapangan setelah menerima kartu kuning kedua akibat pelanggarannya terhadap Nelson Semedo, hanya dua menit setelah babak kedua dimulai. Simak komentar Amorim di bawah ini.
Kartu Merah yang Diterima Bruno Fernandes Sangat Disesalkan
Bruno Fernandes menjadi pemain pertama dari Manchester United yang diusir dari lapangan sebanyak tiga kali dalam satu musim di semua kompetisi sejak Nemanja Vidic pada musim 2008/09.
"Keluarnya dari lapangan sangat sulit bagi kami. Sangat sulit untuk memenangkan pertandingan di liga ini dengan 11 pemain. Dengan 10 pemain, itu jauh lebih sulit. Kami harus fokus pada hal itu," kata Amorim.
Keberadaan Fernandes di lapangan sangat krusial bagi tim, dan kehilangan pemain kunci seperti dia tentu berdampak besar pada performa Manchester United. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya setiap pemain dalam menjaga kekuatan tim, terutama dalam pertandingan yang kompetitif di liga. Ketika tim harus bermain dengan jumlah pemain yang lebih sedikit, tantangan yang dihadapi menjadi semakin berat, dan strategi permainan harus disesuaikan untuk mengatasi situasi tersebut.
Masukan dari Ruben Amorim
Amorim menjadi pelatih Setan Merah yang pertama mengalami lima kekalahan dalam sepuluh laga pertamanya di semua kompetisi, sebuah catatan yang terakhir kali terjadi pada Walter Crickmer di Januari 1932. Meskipun pelatih asal Portugal ini meyakini bahwa timnya mampu mengendalikan jalannya pertandingan, mereka tidak berhasil memberikan tekanan berarti kepada kiper Jose Sa dalam laga tersebut.
"Saya merasa kami selalu mengontrol pertandingan, meskipun tidak selalu mendominasi, tetapi kami bisa mengatur beberapa aspek," ungkap Amorim.
"Kami perlu memperbaiki koneksi antar pemain, meskipun kami juga memiliki beberapa momen yang baik. Kami sedikit kurang agresif, tetapi itu bukan hal yang kami latih," tambahnya.
Tren Negatif Masih Melanda MU
Manchester United mengalami empat kekalahan dalam lima laga terakhir di Premier League, jumlah yang sama dengan total kekalahan mereka dalam 15 pertandingan sebelumnya di liga ini. Hanya Everton dan Southampton, yang masing-masing sembilan, yang lebih sering gagal mencetak gol di berbagai pertandingan dibandingkan dengan tujuh laga yang dilalui oleh Manchester United pada musim ini.
Sumber: Amazon Prime Video
Penulis: Yoga Radyan