Nazar sebut tak ada keterlibatan Ibas & SBY di kasus e-KTP
Nazar sebut tak ada keterlibatan Ibas & SBY di kasus e-KTP. Menurutnya, tindak tanduk Anas dalam melakukan tindak pidana korupsi kerap kali mengatasnamakan partai meski dalam realisasinya dimanfaatkan untuk pribadi.
Muhammad Nazaruddin mengklaim tidak ada keterlibatan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dalam proyek e-KTP. Pernyataan tersebut dia utarakan seusai sidang kasus korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto.
"Pak SBY soal e-KTP, Pak SBY tidak pernah terlibat, dan Mirwan Amir kalau di Cikeas tidak pernah kalau soal e-KTP Ibas itu tidak pernah sama sekali. Makanya tuntutan Pak Irman yang komplet itu tidak ada namanya," ujar Nazar, di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (19/2).
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Apa yang dikatakan Nasaruddin Umar untuk Prabowo-Gibran? Nasaruddin seraya berdoa agar Indonesia dapat semakin jaya di kepemimpinan paslon nomor urut 02 itu."Saya, Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal dan Rektor Universitas PTIQ Jakarta, mengucapkan selamat kepada Bapak H. Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka atas terpilihnya sebagai presiden RI dan wakil presiden RI pada periode yang akan datang," kata Nasaruddin, Kamis (21/3). "Semoga Allah memberkati kita semuanya dan semoga bangsa Indonesia insyaAllah semakin jaya di bawah kepemimpinan Bapak," sambungnya.
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Siapa yang bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
Nazar menilai, terseretnya nama petinggi Partai Demokrat tidak terlepas dari mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Menurutnya, tindak tanduk Anas dalam melakukan tindak pidana korupsi kerap kali mengatasnamakan partai meski dalam realisasinya dimanfaatkan untuk pribadi.
"Mas Anas itu selalu membawa nama Demokrat tapi dipakai untuk kepentingan pribadi. Daripada nyangkal, bilang mau gantung di Monas, enggak ngaku," ujarnya.
Diketahui, pada persidangan sebelumnya di Pengadilan Tipikor muncul nama SBY dari keterangan saksi Mirwan Amir.
Awalnya, penasihat hukum Setya Novanto, Firman Wijaya mengajukan pertanyaan mengenai proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut kepada Mirwan sebagai perwakilan Partai Demokrat di Banggar. Mirwan pun mengatakan kepada Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjabat sebagai Dewan Pembina Partai Demokrat, agar proyek tidak dilanjutkan karena ada beberapa kesalahan.
"Sempat menyampaikan ke Pak SBY agar e-KTP tidak diteruskan, tapi Pak SBY bilang ini menuju Pilkada jadi proyek ini diteruskan," ujar Mirwan menjawab pertanyaan Firman, Kamis (25/1).
"Alasannya apa?" Tanya Firman lagi.
"Saya hanya sebatas itu saja habis itu saya tidak punya. Posisi saya tidak punya kekuatan untuk menyetop program e-KTP ini tapi saya sudah sampaikan itu pemenang pemilu atas saran Pak Yusnan Solihin karena memang ada masalah saya tidak tahu secara teknisnya," jelasnya.
Mirwan mengatakan pesan yang disampaikan ke SBY kala itu dilakukan saat ada kegiatan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Baca juga:
Nazaruddin harap penolakan KPK tak pengaruhi rekomendasi asimilasi
Nazaruddin klaim punya bukti korupsi Fahri Hamzah, bakal diserahkan ke KPK
Nazar mengaku ada catatan penerima jatah e-KTP yang dihilangkan
Dicecar aliran e-KTP ke semua fraksi, Nazaruddin akui nominal beda-beda
Nazaruddin sebut Gamawan Fauzi terima jatah USD 4,5 juta dari proyek e-KTP