Nekat lompat dari lantai II rumah majikan, PRT anak terluka
SD tak betah bekerja di rumah itu, apalagi majikan pernah memukul kepalanya.
Seorang pembantu rumah tangga (PRT), SD (15), terluka setelah melompat dari lantai 2 rumah majikannya di Jalan Denai, Medan, Jumat (5/12). Aksi nekat remaja itu karena dipukul majikan dan tidak betah dengan pekerjaannya.
SD melompat dari lantai 2 ruko minimalis itu saat sang majikan, Sharmila, pergi ke tempat usahanya di kawasan Petisah. "Dari laporan yang saya terima, saat melompat dia sendirian di rumah. Waktu ditanyai, dia mengaku melompat karena tidak betah," kata Zainal, Lurah Tegal Sari Mandala II.
Akibat kenekatannya, SD terluka dan mengalami pendarahan pada bagian kaki kanan dan pinggang. Warga sekitar langsung membawanya ke RS Muhammadiyah, Jalan Mandala By Pass.
Saat ditanyai, SD tak banyak bicara. Dia mengaku tidak betah padahal baru 14 hari bekerja di kediaman Sharmila. Dia minta pulang ke kampung halamannya di Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara, namun tidak diizinkan.
SD semakin teguh ingin pulang karena pada pagi hari dia dipukul majikannya pada bagian kepala. "Dipukul sekali tadi. Sebelumnya nggak pernah," akunya.
Karena SD minta pulang, majikannya mengunci semua pintu sebelum berangkat ke tempat usahanya. Karena pintu terkunci, SD memilih lompat dari lantai II, setelah membuka jendela yang ada di sana.
Kejadian ini langsung mengundang perhatian warga dan muspika setempat. Mereka melaporkannya ke polisi.
"Kami mendapat informasi ada pekerja rumah tangga melompat dari lantai II, dibawa ke sini (RS Muhammadiyah), ternyata benar. Jadi dia baru kerja 14 hari di rumah majikannya. Karena tidak tahan korban nekat melompat dari lantai II," ucap Kapolsek Medan Area AKP Yudi Frianto.
Dia mengatakan, SD akan dibawa ke RSU Pirngadi Medan untuk diperiksa lebih lanjut. "Akan didiagnosa lebih lanjut apakah ada yang patah atau tidak. Kita lihat kaki kanannya memar dan luka dan ada pendarahan," sambung Yudi.
Sementara Sharmila, majikan SD, sudah diamankan polisi. Dia masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Medan Area.
"Kita lihat nanti pelanggarannya. Apakah penganiayaan atau mempekerjakan anak di bawah umur," pungkas Yudi.