Ngurah Rai tutup, PT Garuda Indonesia tidak melayani ganti rugi
Pihak Garuda beralasan bahwa pembatalan penerbangan bukan kesalahan Garuda melainkan bencana alam.
Penutupan Bandara Ngurah Rai Bali sejak Selasa malam, hingga hari ini dan berlanjut sampai besok Jumat (6/11) membuat seluruh maskapai penerbangan yang ada di Bandara Ngurah Rai, memberikan berbagai alternatif sebagai pengganti kerugian penumpang.
Berbeda dengan PT Garuda Indonesia, pihaknya memilih bertahan dengan meminta para penumpang mengatur jadwal di bagian tiketing. "Kai tidak melayani pengganti dan sarana penginapan," kata General Manajer Garuda Indonesia Bali, Syamsudin JS, dihubungi via telepon di Denpasar, Bali, Kamis (5/11).
Syamsudin menegaskan, para penumpang perlu melakukan penjadwalan ulang (re-schedule) di konter-konter Garuda yang ada di bandara baik domestik maupun internasional. Garuda akan melayani penjadwalan ulang tetapi tidak menerima permintaan pengembalian tiket secara full.
Selain itu, Garuda juga tidak melayani pergantian uang penginapan dan hotel serta fasilitas lainnya. Pihak Garuda beralasan bahwa pembatalan penerbangan bukan kesalahan Garuda. "Ini bencana alam, di luar dugaan kita. Kita tidak perlu mempersalahkan satu sama lain. Jangan sampai Garuda disalahkan," ujar Syamsudin.
Lebih dari itu, Garuda tidak mengganti uang hotel dan makanan serta fasilitas transportasi bagi penumpang yang menempuh perjalanan alternatif melalui darat misalnya. Pertimbangannya soal keselamatan.
"Kalau naik pesawat kita, segala keselamatan dan kenyamanan kita tanggung jawabkan. Kalau jalur darat, kita tidak melayani itu," tegas Syamsudin.
Sementara hingga hari ini, imbuh dia, Garuda Indonesia telah membatalkan 113 penerbangan dalam dan luar negeri.
"Sejak pertama ditutup hari Selasa lalu kami membatalkan 9 penerbangan. Kemarin 52 penerbangan dan hari ini kalau ditutup total ya 52 penerbangan juga," beber Syamsudin Seraya memastikan belum dapat merinci kerugian yang ditanggung akibat dampak erupsi gunung Barujari di Rinjani Lombok NTB.