Nur Mahmudi tak marah Depok dijuluki 'Kota Begal'
Nur Mahmudi mengaku sudah melibatkan semua pihak untuk mencegah pembegalan di Depok.
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail mengaku sudah bekerjasama dengan Polresta Depok untuk mengatasi maraknya pembegalan di kotanya. Bahkan, Nur Mahmudi juga melibatkan warga dan juga relawan untuk menghadapi pelaku pembegalan tersebut.
"Sangat kompak melakukan proses-proses pencegahan, juga kerjasama. Bahkan kalau upaya yang sifatnya represif sudah masuk dalam upaya sistematis. itu yang kita lakukan," ujarnya di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/2).
Nur Mahmudi tidak menampik jika kebanyakan pelaku pembegalan tersebut adalah anak-anak muda yang suka nongkrong. Untuk itu, Nur Mahmudi ingin adanya pembinaan remaja kembali diaktifkan agar dapat mencegah aksi-aksi yang tidak diinginkan.
"Harus dilakukan secara komprehensif kalau kaitannya dengan anak muda. Tinggal diaktifkan lagi pembinaan remaja, program ketahanan keluarga yang ini kalau kita berbicara soal Depok," ujarnya.
Nur Mahmudi mengklaim telah serius dalam menangani persoalan maraknya pembegalan ini. Meski demikian, Nur Mahmudi tidak marah jika Depok dijuluki sebagai 'Kota Begal'.
"Saya engak mau bangga-banggaan Depok dibandingkan kawasan perkotaan lain di Jabodetabek. Kita sebenarnya kejadian itu paling rendah, tingkat kejahatan kekerasan dan pembunuhan paling rendah, tapi satu orang saja tetap kami anggap serius," ujarnya.