Nyalon Ketum Golkar, Airlangga diminta mundur dari posisi menteri
Airlangga dinilai tidak akan fokus mengemban tugasnya sebagai menteri karena pencalonannya dalam perebutan kursi orang nomor satu di Partai Golkar. Selain itu, hal itu bisa bertabrakan dengan idealisme Presiden Jokowi yang menyatakan para menteri di kabinetnya tak boleh rangkap jabatan sebagai pimpinan partai politik.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto tengah gencar melakukan konsolidasi di internal Partai Golkar buat mencalonkan diri sebagai ketua umum partai berlambang beringin. Airlangga pun diminta mengundurkan diri dari posisinya sebagai Menteri Perindustrian.
Sebab, Airlangga dinilai tidak akan fokus mengemban tugasnya sebagai menteri karena pencalonannya dalam perebutan kursi orang nomor satu di Partai Golkar. Selain itu, menurut Ketua Bidang Energi dan Perindustrian Partai Perindo, Hendrik Kawilarang Luntungan, hal itu bisa bertabrakan dengan idealisme Presiden Jokowi yang menyatakan para menteri di kabinetnya tak boleh rangkap jabatan sebagai pimpinan partai politik.
"Sebaiknya jika ada Menteri yang ingin maju dalam kontestasi ketua umum partai politik, izin mengundurkan diri dari jabatannya," katanya dalam pesan singkat, Selasa (12/12).
Dia juga meminta agar Presiden Jokowi bisa dengan cermat melihat perkembangan situasi. Sebab, jika fokus Airlangga sebagai Menteri Perindustrian lebih kepada dinamika pertarungan internal Partai Golkar dalam perebutan posisi ketua umum, maka kinerja kinerja di kementerian yang dipimpinnya tidak akan optimal.
"Pilihannya adalah secara terhormat Menteri Airlangga mengundurkan diri dan fokus dengan kontestasi internal Partai Golkar, atau Presiden Jokowi memasukkan Kementerian Perindustrian sebagai daftar menteri yang di-reshuffle," katanya.
Baca juga:
Pleno digelar malam ini, Munaslub Golkar ditargetkan maksimal 19 Desember
Golkar Jabar dan DKI kompak dukung Airlangga Hartarto di Munaslub
Jika Aziz jadi ketua DPR, Fadel khawatir usai munaslub akan diganti lagi
Titiek Soeharto dapat kabar Munaslub Golkar minggu ketiga Desember
Roem Kono: Bukan tak unggulkan Mba Titiek, tapi kami pilih Airlangga
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Mengapa para ketua dewan Golkar menolak munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.