Nyambi jadi pengedar sabu, Khoiron kurir batik Pekalongan diciduk
Narkoba itu didapatnya dari seorang bandar yang berada di Lapas Klas I A Kedungpane Semarang.
Khoiron, 32 tahun warga Salam Manis, Pekalongan, Jawa Tengah yang bekerja sebagai tukang pengantar ekspedisi batik Pekalongan, diringkus Tim Reserse Narkoba Polrestabes Semarang. Dia ditangkap karena mengedarkan sabu-sabu.
Khoiron diamankan petugas saat mengisi bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Dia telah dibuntuti terlebih dulu.
Saat diamankan, yang bersangkutan kedapatan membawa 40 gram narkoba jenis sabu-sabu yang diambilnya dari seorang bandar di Kota Semarang.
Dari pengakuan Khoiron, sabu-sabu senilai sekitar Rp 70 jutaan itu rencananya diedarkan di wilayah Batang, Pekalongan dan sekitarnya.
"Saya ambil dari orang namanya Agung. Nama lengkapnya tidak tahu Agung siapa," kata Khoiron usai diamankan di Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah Selasa (11/5).
Kapolrestabes Semarang, Kombes Burhanudin menyatakan, yang bersangkutan memanfaatkan profesinya sebagai kurir batik Pekalongan-Semarang, untuk mengelabui petugas.
"Tersangka Khoiron ini memanfaatkan profesinya sebagai kurir batik Pekalongan yang biasa mengirim batik dari Pekalongan ke Semarang. Saat di Semarang dia mengambil barang haram itu kemudian untuk diedarkan di wilayah Pekalongan dan sekitarnya," terang Burhanudin.
Setelah kembali didesak di mana lokasi Agung, Khoiron mengaku yang bersangkutan ada di Lapas Klas I A Kedungpane Semarang.
"LP merupakan tempat pengendali peredaran narkoba. Sampai sekarang dengan menggunakan komunikasi melalui handphone," ungkapnya.
Selain mengamankan Khoiron, ditambahkan Burhanudin, petugas juga mengamankan tiga tersangka narkoba lainnya yaitu Nurul (32) warga Tawang, Rejosari, Semarang. Dari tangan tersangka diamankan ekstasi jenis Omega sebanyak 10 butir, dan dijual Rp 200 ribu per butirnya.
"Per butir saya ambil untung Rp 35 ribu per butir," ujarnya.
Burhanudin menambahkan, tersangka Nurul merupakan residivis kasus yang sama (narkoba) yang baru keluar dari Lapas Kedung Pane sebulan yang lalu.
Kemudian tersangka Supriyanto (33) warga Tandang, Kota Semarang dan tersangka Dwi K alias Biting (33) warga Tengaran, Kab Semarang. "Saat diamankan, petugas berhasil menyita barang bukti berupa 2 bungkus sabu masing-masing seberat 1 gram beserta dan pipa atau pipet untuk menikmati sabu-sabunya," beber dia.
"Program Bersinar ini mudah-mudahan sampai waktu ditentukan oleh pimpinan republik ini bisa mengungkap dan menangkap bandarnya. Makanya, bapak Presiden memerintahkan untuk menangkap semua jaringannya," ujarnya.
Burhanudin menyatakan, Kota Semarang disinyalir menjadi tempat utama peredaran narkoba untuk kabupaten/kota lainnya seperti Salatiga, Boyolali dan Solo. "Peredarannya dari Semarang ke Solo, Boyolali lalu masuk Kota Salatiga dan kembali lagi ke Semarang," pungkasnya.
Baca juga:
Menyamar jadi pembeli sabu, polisi ringkus mahasiswa UIR
Pegawai Kejari Jambi bawa sabu ditangkap saat menginap di hotel
BNN temukan sabu dan ekstasi di ruangan Bupati Bengkulu Selatan
Artis inisial J tertangkap mau pesta narkoba di Taman Sari
Mengaku agar kuat melaut, Imam Syafi'i gelar pesta narkoba di kapal
Perjalanan panjang Freddy Budiman menunggu eksekusi
BNN bakar 15.000 gram sabu hasil tangkapan satu bulan
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.