Obyek Wisata Sangeh Ditutup Selama PPKM Darurat, Ratusan Monyet Terancam Kelaparan
Ratusan ekor moyet di obyek wisata Sangeh Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, terancam kelaparan. Mereka kekurangan pakan karena lokasi itu ditutup selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Ratusan ekor moyet di obyek wisata Sangeh Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, terancam kelaparan. Mereka kekurangan pakan karena lokasi itu ditutup selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Made Mohon selaku Manajer Operasional objek wisata Sangeh menyampaikan, di lokasi itu ada sekitar 600 ekor moyet. Biaya operasional pakannya minimal Rp500 ribu per hari.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa mengembangkan pariwisata? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat. Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar, bahkan bisa menginap di rumah milik warga.
-
Apa yang diresmikan oleh Kemenparekraf di Desa Wisata Jerowaru? Ekowisata Bale Mangrove adalah bukti nyata kolaboraksi yang kuat dari keberlanjutan program Kampanye Sadar Wisata (KSW) 5.0 di Desa Wisata Jerowaru,” kata dia.
-
Apa yang ditawarkan oleh Giri Tirta Kahuripan di Purwakarta? Giri Tirta Kahuripan adalah sebuah resort yang terkenal dengan kolam renang skypool-nya yang menawarkan pemandangan alam Purwakarta dari ketinggian. Resort ini juga menyediakan berbagai wahana permainan seperti water slide, futsal, flying fox, kendaraan ATV, agrowisata manggis, dan sepeda air.
-
Bagaimana Desa Purwabakti dikelola sebagai desa wisata? Saat ini, pariwisata di Desa Purwabakti dikelola melalui divisi Pariwisata Desa, Badah Usaha Milik Desa (BUMDes - Purwabakati).
Pihak pengelola sekurangnya mengeluarkan Rp15 juta untuk biaya operasional. Itu pun belum termasuk biaya kebersihan.
"Kurang lebih 600 ekor, tiap hari habis Rp500 ribu, itu minimal," kata Made Mohon saat dihubungi, Selasa (13/7).
Dia memaparkan, tak adanya kunjungan wisatawan tentu menggerus anggaran yang dimiliki pengelola. Pasokan pakan untuk ratusan monyet itu pun terancam.
"Ini penutupan total selama hampir satu bulan dan tidak ada pemasukan apa pun. Apalagi ini sudah setahun lebih dampak Covid-19, jadi dana sisa tahun sebelumnya terus menipis karena tidak ada pemasukan (selama PPKM Darurat)," imbuhnya.
Mengatasi kondisi itu, pihak pengelola akhirnya membuka donasi bagi masyarakat yang ingin memberikan pakan kepada ratusan ekor monyet itu. Mereka menerima segala jenis buah-buahan untuk diberikan langsung kepada monyet yang ada di objek wisata Sangeh.
"Segala jenis buah bisa, kecuali ketela, karena ketela sudah kami siapkan. Kalau mau donasi langsung saja ke objek wisata Sangeh," ujarnya.
Dia juga memaparkan, sebelum adanya kebijakan PPKM Darurat, jumlah kunjungan ke Sangeh sudah menyentuh angka 50 orang dalam sehari.
"Kalaupun tidak ramai seperti sebelum ada Covid-19, tapi minimal pakan monyet bisa di-cover-lah dengan kunjungan yang sedikit itu," ujarnya.
Dia juga berharap, PPKM Darurat tidak lagi diperpanjang pemerintah, sehingga obyek wisata kembali dibuka. Wisatawan pun bisa datang kembali ke obyek wisata Sangeh.
"Terus terang kami selaku pengelola ada kekhawatiran kalau misalnya PPKM ini berlanjut sampai tahun depan. Ini yang menjadi kekhawatiran," ujarnya.
Baca juga:
Wanita Irak Dirikan Penampungan Anjing Liar di Rumahnya
Pria Paruh Baya Meninggal Usai Diinjak Gajah Liar
BBKSDA Riau Selamatkan Beruang Madu Terjerat di Kebun Warga
Mengenal Kucing Hutan Jawa, Hewan Lucu yang Dilindungi Undang-Undang
Warga Rawalumbu Bekasi Tangkap Ular Sanca 3 Meter yang Memangsa Ternak
BKSDA Sumsel Berencana Lepasliarkan Puluhan Gajah Jinak di SM Padang Sugihan