Operasi Ramadniya, Polda Sumsel catat 28 kecelakaan & 8 orang tewas
Selama operasi Ramadniya 19 Juni hingga 4 Juli 2017, tercatat 28 kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Sumatera Selatan. Akibat kejadian itu, setidaknya delapan pemudik meninggal dunia.
Selama operasi Ramadniya 19 Juni hingga 4 Juli 2017, tercatat 28 kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Sumatera Selatan. Akibat kejadian itu, setidaknya delapan pemudik meninggal dunia.
Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel, Kombes Raden Slamet Santoso, mengungkapkan selain menyebabkan korban tewas, kecelakaan lalu lintas selama 16 hari itu juga membuat 18 korban mengalami luka berat. Selain itu, 26 luka ringan dan keseluruhan menyebabkan kerugian mencapai Rp 140 juta. Mayoritas adalah pemotor yang berencana berlebaran di kampung halaman.
"Semua angka itu berdasarkan hasil rekapitulasi dari laporan yang masuk selama operasi Ramadniya tahun ini," ungkap Raden, Selasa (4/7).
Menurut dia, korban terbanyak merupakan pemotor. Penyebabnya lantaran kesalahan manusia, seperti menyalip sembarangan dan kendaraan tak laik pakai.
"Untuk lokasi terbanyak berada di Jalan Lintas Timur Sumatera, seperti di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, dan Palembang," ujarnya.
Jumlah laka dan korban tersebut cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya pada operasi yang sama. Tercatat, terjadi 31 kasus dengan korban tewas sebanyak sembilan orang, luka berat 26 orang, dan luka ringan 19 orang serta kerugian Rp 125 juta.
"Cenderung menurun sedikit, tapi harapan kita tahun-tahun berikutnya jauh berkurang bahkan nihil kejadian," terangnya.