Pabrik produksi karbon di Mojokerto ludes terbakar
Pabrik produksi karbon PT Surya Mahakam Agung Chemical Ind CO (PT SMAC) yang berlokasi di Desa Parengan, Kecamatan Jetis, Mojokerto Jatim terbakar, Jumat (28/7). Akibat kebakaran ini, gudang produksi karbon dan gudang penyimpanan ludes dilahap si jago merah.
Pabrik produksi karbon PT Surya Mahakam Agung Chemical Ind CO (PT SMAC) yang berlokasi di Desa Parengan, Kecamatan Jetis, Mojokerto Jatim terbakar, Jumat (28/7). Akibat kebakaran ini, gudang produksi karbon dan gudang penyimpanan ludes dilahap si jago merah.
Menurut salah satu pekerja pabrik, Siswanto, sekitar pukul 12.00 WIB, terlihat percikan api dari dalam gudang produksi karbon. dengan cepat api membesar dan membakar peralatan produksi.
"Tiba-tiba ada percikan api dari bagian peralatan produksi karbon di gudang produksi. Setelah kita cari tahu, ternyata asal percikan api dari mesin pembakar yang berada di ruang produksi," kata Siswanto.
Kondisi angin yang saat itu cukup kencang membuat api cepat merembet ke gudang yang lain, yakni penyimpanan carbon jadi siap kirim, yang lokasinya bersebelahan dengan gudang produksi. Upaya pemadaman yang dilaksanakan oleh para pekerja tidak berhasil, kemudian pihak pabrik mendatangkan mobil pemadam kebakaran.
"Tahu ada api, para pekerja berhamburan keluar gudang dan mencoba memadamkan api. tapi karena api sudah besar tidak berhasil dipadamkan," jelas Siswanto.
Anggota Polsek Jetis yang menerima informasi kemudian datang ke lokasi. Lima unit mobil Pemadam Kebakaran (PMK) tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman api. Upaya petugas yang melakukan pembasahan sempat mengalami kesulitan akibat angin yang cukup kencang. Setelah 2 jam lebih melakukan pemadaman, api baru berhasil dipadamkan.
"Meurut salah satu pekerja yang sedang istirahat, percikan api dari dalam gudang produksi. Secara pasti penyebabnya, kami akan melakukan penyelikan lebih lanjut," kata Kompol Siswoyo, Kapolsek Jetis.
Dalam peristiwa kebakaran ini tidak ada korban jiwa. Namun ada satu pekerja yang mengalami sesak napas akibat menghirup asap dan harus dilarikan ke puskesmas.
"Korban tidak ada, hanya satu karyawan sesak karena sesak napas setelah menghirup karbon. Korban sudah dibawa ke puskemas, kami masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran. Untuk sementara belum tahu berapa total kerugian yang diderita pemilik pabrik akibat kebakaran ini," jelasnya.