Pagi ini, Tim SAR lanjutkan pencarian Pesawat AirAsia
Sejumlah temuan menjadi petunjuk bagi tim untuk segera mengetahui keberadaan Pesawat AirAsia.
Pencarian Pesawat AirAsia hingga hari kedua belum membuahkan hasil. Hari ini tim kembali berjibaku menemukan pesawat yang hilang kontak sejak Minggu (28/12).
Menurut anggota SAR Jakarta, Yusuf, temuan di lapangan saat pencarian kemarin sudah dievaluasi. Pencarian akan kembali dilakukan di beberapa titik.
"Pagi jam 6 pencarian kembali dilakukan," kata Yusuf saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (30/12).
Hasil kerja tim dibawah komando Basarnas menemukan beberapa hal baru. Namun temuan ini masih dikaji, sehingga tidak bisa langsung dikaitkan dengan AirAsia.
Sebelumnya, ditemukan minyak yang berceceran di Selat Bangka. Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Bangka Belitung Joni Superiadi menyatakan itu bukan jenis avtur dari pesawat AirAsia QZ8501, melainkan minyak nelayan yang melintas di lokasi tersebut.
Kemudian, Tim Pencari menemukan benda berwarna kuning di kawasan hutan di Pulau Nasik, Selat Bangka, yang diduga puing pesawat nahas yang jatuh pada Minggu (28/12) pagi.
"Pantauan tim pencarian dari helikopter diduga benda kuning tersebut merupakan puing pesawat Air Asia QZ 8501," kata Pilot Helikopter Dauphin AS 365, Kapten Yosy Hermawan, usai melakukan penyisiran di Pangkalpinang, Senin (29/1)
Tim SAR juga sempat menemukan kabar gembira soal keberadaan pesawat AirAsia QZ 8501. Pesawat Australia mengaku menangkap sinyal emergensi dari sekitar Kepulauan Bangka Belitung, namun setelah diteliti, sinyal darurat itu bukan dari AirAsia.
"Setelah kita cek detail dari identitas dari alat yang memancarkan, ternyata sinyal emergency dari PLB, Personal Locator Beacon. Prinsip kerjanya mirip Emergency Locater Transmiter (ELT), tapi dibawa orang per orang," kata Kepala Basarnas Marsdya FX Sulistyo di Basarnas, Senin (29/12).
Baca juga:
Keluarga ikut cari jenazah penumpang AirAsia di Pangkalanbun
KRI Bung Tomo temukan jenazah laki-laki, anggota tubuh lengkap
Penjualan tiket AirAsia di Solo sepi peminat
Penjualan tiket AirAsia di Solo sepi
Evakuasi AirAsia, pasukan difokuskan ke Pangkalanbun
CEO AirAsia Tony Fernandes: Saya benar-benar hancur
JK analogikan pasar saham dengan penemuan AirAsia QZ8501
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kenapa kontrak kerja Qorry di Air Asia tidak diperpanjang? Pertemuan Zoom itu diadakan jam satu siang. Pertemuan itu berlangsung 30 menit. Di situ chief atau atasan Qorry meminta maaf karena situasi penerbangan tidak memungkinkan, sehingga kontrak Qorry tidak diperpanjang.