Epidemiolog UI Tak Percaya Data Pemerintah 4.123 Pemudik Positif Covid-19
Ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono, mengatakan data pemerintah bahwa 61,15 persen pemudik di Indonesia positif terinfeksi Covid-19 tidak bisa dipercaya.
Ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono, mengatakan data pemerintah bahwa 61,15 persen pemudik di Indonesia positif terinfeksi Covid-19 tidak bisa dipercaya.
"Datanya tidak bisa dipercaya," kata Pandu saat dihubungi merdeka.com, Rabu (12/5).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
Menurut Pandu, sumber data 61,15 persen pemudik positif Covid-19 tidak jelas. Pemerintah tidak mengungkapkan metode yang digunakan untuk memeriksa pemudik.
Selain itu, pemerintah tidak menjelaskan pemudik yang positif terjangkit Covid-19 menggunakan moda transportasi apa.
"Pemeriksaannya tidak diberi tahu pakai apa, terus orangnya seperti apa. Kan pemudik ada yang pakai motor, pakai mobil, pakai bus, tujuannya di mana. Jadi angka itu ya angka tidak bisa dipercaya," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan sebanyak 4.123 dari 6.742 atau setara 61,15 persen pemudik positif Covid-19. Ribuan pemudik yang positif Covid-19 diketahui berdasarkan hasil tes acak di 381 titik penyekatan.
"Secara umum pengetatan yang dilakukan oleh Polri di 381 lokasi dan operasi ketupat kemarin jumlah pemudik yang di-random testing 6.742 orang, konfirmasi positifnya 4.123 orang," jelasnya dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (10/5).
Dari total pemudik positif Covid-19, 1.686 di antaranya tengah menjalani isolasi mandiri dan 75 dirawat.
Selain melakukan tes acak terhadap pemudik, pemerintah juga melakukan pemeriksaan kepada 113.694 kendaraan. Adapun 41.097 di antaranya dipaksa putar balik.
"Untuk operasi kendaraan atau Operasi Ketupat jumlah yang diperiksa 113.694 kendaraan, yang diputar balik 41.097. Dan pelanggaran travel gelap 346 kendaraan," papar Airlangga.
Baca juga:
Data Terbaru Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kemayoran 12 Mei 2021
Satgas Covid-19 Minta Pemda Karantina Pemudik saat Tiba di Kampung Halaman
1.913 WNA Positif Covid-19, 1.725 Sudah Sembuh dan 18 Meninggal
Temui Nelayan, Polisi Kepulauan Meranti Patroli di Laut Ingatkan Bahaya Covid-19
Epidemiolog: Prioritaskan Pengendalian Pandemi Ketimbang Ekonomi
Tracing Kasus Sebelumnya, 3 Pegawai Tenant Solo Grand Mal Positif Covid-19