PAN merasa Jokowi belum tentu masukkan kadernya jadi menteri
PAN berharap Jokowi menyelesaikan urusan reshuffle dengan kepala dingin.
Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengaku partainya tidak mau berangan-angan kadernya masuk jajaran menteri Pemerintahan Jokowi-JK. Apalagi pihaknya merasa PAN belum pasti dimasukkan Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam reshuffle.
"Kami tidak akan ngoyo harus di posisi mana. PAN belum tentu diajak (Jokowi), reshuffle belum tentu ada," kata Yandri di Gedung DPR, Senayan, Kamis (22/10).
Terkait soal reshuffle, kata dia, PAN berharap Jokowi menyelesaikan dengan kepala dingin. Sebab presiden sebagai kepala negara tentu tahu bagaimana bersikap.
"Mari kita bicarakan dengan kepala dingin, itu terserah Presiden mau reshuffle kapan, siapa yang diganti, siapa yang ditambah, siapa yang dikurangi. Ini menurut saya harus fair juga, tidak perlu kita benturan satu sama lain," ujarnya.
Anehnya, Yandri justru menyerahkan kepada Partai NasDem bila kader PAN jadi menteri Kabinet Kerja. "PAN tidak akan menuntut posisi tertentu kalaupun diajak, itu harus dipahami NasDem," jelasnya.
Meski masih malu disebut akan masuk kabinet, namun PAN setuju rencana Jokowi lakukan reshuffle. Pasalnya ini untuk memperbaiki kinerja.
"Yang dilakukan Pak Jokowi itu dalam rangka memperbaiki kinerja. Bukan masalah suka atau tidak suka dengan partai tertentu," terangnya.
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang sedang dilakukan Prabowo terkait susunan kabinet? Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan bahwa sampai saat ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum pernah diundang saat menbahas susunan kabinet. Sebab, Dasco menegaskan, untuk menyusun kabinet merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu, (14/9).
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Kapan Prabowo dikabarkan akan menambah jumlah Kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
-
Bagaimana tanggapan Budi Arie mengenai pembentukan kabinet Prabowo-Gibran? Dia mengatakan penyusunan kabinet Prabowo-Gibran akan dibahas usai penetapan pemenang Pilpres 2024 oleh KPU.
Baca juga:
PAN: Kalau ada reshuffle, bukan karena PAN ingin masuk
Kasak kusuk seputar bongkar pasang kabinet kerja jilid 2
PAN gabung pemerintah, benarkah Demokrat masuk KMP?
Ketua Umum PAN bantah serahkan nama calon menteri ke Jokowi
Ketua MPR minta Jokowi-JK tiru program 'Semesta Berencana' Soekarno
PAN: Tidak ada pihak yang menyandera APBN 2016