Pandemi Covid-19, Tingkat Partisipasi Pemilih Pilkada Solo 70,5 Persen
Meski mengalami penurunan dibanding Pilkada sebelumnya, namun KPU mencatat masih tingginya partisipasi pemilih perempuan.
Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Solo 2020 di masa pandemi Covid-19 tak sesuai target. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo menargetkan sebesar 77,5 persen, namun berdasarkan data sementara hanya 70,5 persen.
"Berdasarkan rekap di tingkat kecamatan, datanya (tingkat partisipasi pemilih) 70,52 persen," ujar Ketua KPU Solo Nurul Sutarti, saat membuka Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Tingkat Kota Surakarta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta tahun 2020, di The Sunan Hotel Solo, Rabu (16/12).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
Meski mengalami penurunan dibanding Pilkada sebelumnya, namun KPU mencatat masih tingginya partisipasi pemilih perempuan.
"Kalau kita mencatat partisipasi pemilih dari pilkada ke pilkada, dari pilkada 2005 ke pilkada 2010, 2015 sampai pilkada 2020, tingkat partisipasi pemilih perempuan paling konsisten, Lebih tinggi dari tingkat partisipasi pemilih pria," tandasnya.
Dengan kondisi tersebut, KPU akan menjadikan hal tersebut sebagai evaluasi untuk sosialisasi ke depan saat Pilkada berikutnya digelar. Kondisi Pandemi Corona, juga membuat KPU mendapatkan pelajaran berharga dalam penyelenggaraan Pilkada.
"Tentunya banyak kekurangan dan kelebihan KPU dalam penyelenggaraan Pilkada, bagaimana agar masyarakat mau datang ke masing-masing TPS," katanya.
Sementara real count KPU untuk Pilkada Kota Solo 2020, pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa (Gibran-Teguh) unggul telak dari pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo).
Data sementara real count di situs resmi KPU, pilkada2020.kpu.go.id, Selasa (15/12) suara masuk 1.231 dari 1.231 TPS atau 100 persen, pasangan Gibran - Teguh memperoleh 86,5 persen atau total 225.419 suara. Sedangkan pasangan Bajo memperoleh 13,5 persen, dengan total 35.113 suara.
Pasangan Gibran-Teguh juga unggul di semua kecamatan. Di Laweyan Gibran-Teguh meraup 35.581 suara, Bajo 6.762 suara Di Kecamatan Serengan Gibran-Teguh 20.564, Bajo 3.241; Pasarkliwon, Gibran-Teguh 31.793, Bajo 5.259 ; Jebres, Gibran-Teguh 64.770 suara, Bajo 8.448. Sedangkan di Kecamatan Banjarsari Gibran-Teguh 72.711 dan Bajo 1.140 suara.
Baca juga:
Real Count KPU Pilkada Solo, Gibran-Teguh Raup 86,5 Persen Suara
Dampingi Gibran, Teguh Prakosa Tinggalkan Jabatan di DPRD Solo
Seorang Pengawas dan Petugas KPPS di Pilkada Solo Meninggal Dunia
CEK FAKTA: Video Ini Bukan Konvoi Pendukung Gibran Usai Menang Pilkada Solo
Gibran-Teguh Unggul di Quick Count, Puluhan Karangan Bunga Penuhi Posko Pemenangan