Pangkostrad sebut penusukan dua anak buahnya di Gowa kriminal murni
"Kasus yang tertutup saja bisa diungkap apalagi di tempat terbuka," kata dia.
Pangkostrad Letnan Jenderal (Letjen) TNI Mulyono menegaskan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penusukan oleh orang yang tak dikenal (OTK) terhadap dua prajurit Kostrad di Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (12/7). Dua anggota Kostrad itu yaitu dari Brigif L-3/K Pratu Fatku Rahman dan anggota Yonif L 433/JS Kostrad Pratu Aspin Mallobasang
"Ini kriminal murni. Pelakunya orang yang tak dikenal. Jadi, kami sepenuhnya menyerahkan kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian ini untuk mencari tahu siapa dalang dibalik ini," terang Mulyono di Makostrad Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta, Senin (13/7).
"Kasus yang tertutup saja bisa diungkap apalagi di tempat terbuka," imbuh dia.
Diketahui, Pratu Fatku dan Pratu Aspin diserang oleh orang yang tak dikenal berjumlah 20 orang saat menyaksikan festival bedug di areal parkir lapangan Syekh Yusuf. Saat minum kopi, keduanya ditodong dengan pertanyaan apa polisi atau tentara. Keduanya menjawab tentara dan saat itu pula kelompok itu langsung menyerang keduanya. Pratu Fatku mengalami luka tusuk pada bagian punggung dan perut, sementara Pratu Aspin mengalami luka tusuk pada dada bagian kiri. Setelah melakukan penusukan, para pelaku kabur.
Dengan bantuan masyarakat, keduanya dievakuasi dan dilarikan ke RS. Sayangnya, Pratu Aspin tak tertolong.
"Menurut saksi mata, yang berada di sekitar kejadian, salah satu pelaku berambut pendek, berkopiyah hitam dan berbadan tegap dan mengendarai sepeda motor scorpio Silver dengan nopol belum diketahui," papar dia.
Lanjut Mulyono, dari penyelidikan sementara, motif penyerangan itu belum diketahui. Kata dia, polisi tengah mengadakan penyelidikan.
"Saat ini masih didalami. Polisi masih selidiki. Kalau ada perkembangan pasti polisi akan menyampaikannya," tandas dia.