Panglima Militer ASEAN Sepakat Gelar Latihan Bersama di Natuna September Mendatang
Dengan adanya latihan bersama itu, ke depannya ASEAN lebih sentral dan lebih kuat untuk menjaga stabilitas kawasan. Khususnya kawasan ASEAN.
Panglima Militer Negara ASEAN atau ASEAN Chief of Defence Forces Meeting (ACDFM) menggelar pertemuan ke-20 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. Pertemuan dimulai sejak Senin (5/6).
Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono mengatakan, pertemuan tersebut telah menemukan beberapa kesepakatan. Di antaranya, mendukung perluasan kerja sama ASEAN, yaitu dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) and defense perspektif.
-
Apa yang menjadikan TNI sebagai kekuatan militer terkuat di Asia Tenggara? Indonesia masih menjadi negara terkuat di Asia Tenggara Selanjutnya: Vietnam, Thailand, Singapura, Filipina, Myanmar dan Malaysia. Indonesia masih menjadi macan Asia Tenggara.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang memimpin TNI saat menghadapi Agresi Militer Belanda? Kala itu kekuatan TNI sangat terbatas dalam menghadapi Agresi Militer Belanda. Rakyat Indonesia akhirnya turun tangan membantu TNI hingga munculah Perang Rakyat Semesta dimana segenap kekuatan TNI dan masyarakat serta sumber daya nasional dikerahkan untuk menghadapi agresi tersebut.
-
Siapa yang menyatakan bahwa TNI AU dapat mencari dan menghancurkan target di Asia Tenggara? Intelijen Inggris bahkan mennyebutkan “Angkatan Udara Indonesia dapat mencari dan menghancurkan target mereka di Asia Tenggara, di mana saja dan kapan pun mereka mau,” Demikian laporan dari Atase Udara Indonesia di London tentang komentar intelijen Inggris.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
"Di mana Indonesia sebagai inisiator AOIP, memandang pentingnya pendekatan ASEAN terhadap Indo-Pacifik dari perspektif pertahanan, khususnya kerja sama pertahanan dengan mitra dialog ASEAN yang telah berkontribusi besar dalam menciptakan perdamaian dan kemakmuran dunia," kata Yudo saat menggelar konferensi pers, Rabu (7/6).
Selain itu, kata Yudo, ASEAN dapat memperluas lingkup kerja sama ke dalam empat pilar utama yaitu maritim, konektivitas sustainable development goals (SDG's) dan ekonomi.
Sementara, pada September mendatang akan digelar latihan bersama atau gabungan di wilayah Laut Natuna Utara dengan nama ASEAN Solidity Exercise in Natuna. Materi latihan meliputi maritim security, SAR dan bakti sosial.
"Mungkin, di bulan September nanti akan kita laksanakan latihan bersama khusus untuk ASEAN, baik dari sisi latihan Angkatan Laut, Angkatan Darat maupun Angkatan Udara. Seperti latihan gabungan namun lebih pada kegiatan latihan non tempur. Kita akan melaksanakan latihan bersama khusus ASEAN yang selama ini tidak pernah kita laksanakan," ujarnya.
Dengan adanya latihan bersama itu, ke depannya ASEAN lebih sentral dan lebih kuat untuk menjaga stabilitas kawasan. Khususnya kawasan ASEAN.
"Yang mana tadi semua Panglima Angkatan Bersenjata menyampaikan tentang situasi perbatasan. Kemudian situasi adanya gempa dan sebagainya, nah ini ke depan harus lebih menguatkan lagi, kerja sama yang lebih aktif, lebih kuat lagi untuk stabilitas kawasan khususnya di wilayah kawasan ASEAN,” ujarnya.
(mdk/tin)