Panglima TNI Dibisiki Anak Buah: Pak, Itu Truknya Marinir Kok Dipakai Kampanye?
Faktanya, tidak ada yang bersedia menyewakan kendaraannya karena mereka tahu kendaraan tersebut akan digunakan untuk kampanye.
Peristiwa itu terjadi di Sorong, Papua
Panglima TNI Dibisiki Anak Buah: Pak, Itu Truknya Marinir Kok Dipakai Kampanye?
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menekankan kepada seluruh prajuritnya untuk tidak memberikan baik fasilitas, tempat, maupun sarana dan prasarana milik TNI untuk kegiatan kampanye.
Yudo menuturkan bahwa pemberian fasilitas dan sarana prasarana TNI rawan terjadi jelang Pemilu.
Pesan itu Yudo sampaikan saat memberikan arahan mengenai Netralitas Pemilu dan Bimbingan Teknik Tindak Pidana Pemilu Tahun 2024 yang disiarkan di YouTube Puspen TNI, Selasa (12/9).
"Tidak memberikan fasilitas, tempat, sarpras TNI sebagai sarana kampanye. Nah, ini nanti yang agak rawan, yang agak rawan ini," paparnya.
Lebih lanjut, Yudo memberi perumpamaan, seorang senior TNI tidak jarang meminta kepada junior untuk dipinjamkan kendaraan milik lembaga dengan alasan membantu saudara.
"Maksud saudara itu, kalau di tempat saya 'adik' dan 'kakak'. Tapi ada juga di daerah, (makna) saudara itu banyak sekali,"
ungkap Panglima TNI Yudo Margono.
merdeka.com
Yudo menyatakan, niat awal mereka menggunakan kendaraan tersebut untuk mengangkut saudara-saudaranya. Namun, setelahnya, terungkap bahwa saudara yang diangkut tidak hanya terbatas pada anggota keluarga inti.
"Nah, ujung-ujungnya partai,"
kata Panglima TNI Yudo Margono
merdeka.com
Pada saat Yudo berdinas di Papua, ia mendapati truk Marinir dipinjam untuk kampanye.
Berdasarkan informasi yang diterima, truk tersebut dipinjam oleh seseorang di Sorong Selatan untuk mengangkut warga ke Kabupaten Sorong.
Saat meminjam truk, orang tersebut berjanji untuk mengangkut warga.
Mereka menggunakan truk Marinir karena tidak ada perusahaan swasta yang mau menyewakan kendaraan kepada mereka.
"Katanya untuk mengangkut masyarakat. Begitu diangkut pakai truk tulisannya gede Marinir, di sampingnya itu, protes semua orang-orang itu, 'Pak itu truknya Marinir kok dipakai kampanye?'"
ungkap Panglima TNI Yudo Margono.
merdeka.com
Faktanya, tidak ada yang bersedia menyewakan kendaraannya karena mereka tahu kendaraan tersebut akan digunakan untuk kampanye.
Di sisi lain, pihak TNI tidak mengetahui bahwa kendaraannya dipinjam untuk kampanye.
Dari kejadian tersebut, Yudo meminta stafnya untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terkait peminjaman peralatan milik TNI.
"Ini untuk kebutuhan mungkin kemanusiaan atau apa ya. Jangan sampai ada penilaian bahwa kita memihak," ujar Yudo.