Disinggung Soal Pedagang Sepatu Cihampelas Mati Suri, Begini Jawaban Ridwan Kamil
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 02 Dharma Pongrekun bertanya soal nasib pedagang sepatu Cihampeas di Bandung kepada Ridwan Kamil.
Dalam sesi tanya jawab Debat Pilkada DKI malam ini, Calon Gubernur Nomor Urut 02 Dharma Pongrekun bertanya kepada Calon Gubernur Nomor Urut 01 Ridwan Kamil (RK) soal pedagang sepatu Cihampelas yang mati suri selepas pandemi Covid.
"Kang Emil (Ridwan Kamil), saya pernah tinggal di Bandung, SMP di Bandung. Saya pernah dinas di Bandung dari 1988-1993. Saya paham betul Bandung. Saya penggemar Cihampelas. Bapak punya ikon di Bandung adalah teras Cihampeas. Nah, ternyata setelah pandemi Covid itu mereka mati suri dan mereka malas untuk meneruskan. Mereka sekarang berdagang di trotoar atau di emper-emper jalan. Karena apa? Karena sepi tempatnya. Bagaimana membuat mereka bisa bangkit kembali?"
"Saya senang ditanya itu, diviral-viral, gak masalah," kata Ridwan Kamil menanggapi Dharma.
"Cihampelas itu dulu PKL-nya merangsek ke jalanan aspal. Pilihannya digusur atau dimuliakan. Saya memilih memuliakan PKL. Saya beri anggaran membangun di atas supaya berdekatan dengan toko," terang RK.
"Masalah pandemi kita bisa beda pendapat tapi mempengaruhi ekonomi. Ekonomi turun minus 2 persen, minus 5 persen.
Pak Dharma, pak Dhrama punya rumah, terus pak Dharma pindah. Oleh pemilik baru rumahnya ngga diurus. Terus orang-orang bilang, oh ini salah pak Dharma rumahnya jadi hancur, kan ngga begitu," jelas RK.
"karena pengganti saya tidak melanjutkan, tidak mempromosikan, sehingga terjadilah apa yang tadi disebutkan.
Beda halnya kalau kami membangun terus gagalnya kami masih saat memimpin, nah itu kan bisa didebatkan. Tapi kalau mempertanyakan masa lalu padahal ada pengganti yang seharusnya melanjutkan, memelihara, memuliakan PKL, ya itulah kira-kira jawabannya," terang RK.
"Maka menurut saya, dalam konteks seperti ini baiknya kita tabayyun, untuk mengatasi persoalan. Jangan sampai berita-berita fabrikasiya menjadi kesimpulan.
Jadi waktu saya wali kota ramai (Cihampelas). Poinnya adalah keberlanjutan."