Panglima TNI ungkap 7 ancaman serius bagi bangsa Indonesia
Ancaman tersebut dari ekonomi hingga minuman keras. Menurut Panglima TNI, yang membuat bangsa bisa bertahan menghadapi ancaman tersebut adalah Pancasila.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan ancaman serius dari asing kepada bangsa Indonesia. Setidaknya ada tujuh macam ancaman, mulai dari ekonomi hingga minuman keras.
"Negara pecah karena konspirasi. Ada tujuh cara yang dilakukan, menghancurkan ekonomi, film, fashion, ketahanan pangan, fantasi, narkoba dan miras serta dengan membuat pertentangan. Lalu kenapa Indonesia bisa bertahan? Karena kita punya pancasila," kata Gatot saat memberikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa dan pelajar di gedung Kampus UIN Sultan Syarif Kasim II (Suska) Riau, Rabu (5/4).
Tamu undangan antusias mendengar pidato orang nomor satu di TNI tersebut. Menurut Gatot, serangan pihak asing kepada bangsa Indonesia juga banyak melalui media sosial. Mereka ingin memecah belah warga dengan cara adu domba sehingga ekonomi merosot.
Bahkan, sumber daya alam yang dimiliki Indonesia membuat pihak asing iri dan ingin memilikinya. Jika bangsa Indonesia tidak memliki kekuatan persatuan dalam menghadapi serangan itu, bukan tidak mungkin akan tergusur dari negeri sendiri.
Pemahaman tentang ideologi Pancasila dianggap mampu membuat Indonesia bertahan dari berbagai permasalahan. Negara lain melihat potensi dan kekayaan energi Indonesia. Sebab konflik di dunia lebih dominan karena perkara energi. 70 persen konflik itu dilatarbelakangi energi.
"Dan Indonesia memiliki energi itu. Sejumlah negara yang kaya dengan itu sudah mulai terjadi peperangan, dan lambat laun akan bergeser ke negara kita. Ini yang disebut kompetisi global yang harus dikhawatirkan, di antaranya krisis energi, pangan dan air," ucapnya.
Gatot memberikan semangat kepada para mahasiswa untuk memiliki cita-cita yang besar. Dia berharap, anak muda sebagai generasi penerus bangsa harus memahami ancaman dan menyadari jati diri sebagai modal mewujudkan Indonesia menjadi bangsa pemenang, dan bisa menangkis serangan pihak asing.
"Kalau cita-cita mau jadi pilot, dokter, pekerja kapal atau apa, ya enggak usah sekolah. Tanamkan dalam diri cita-cita yang tinggi. Mulai sekarang ubah, bukan ingin jadi dokter namun pemilik rumah sakit. Bukan jadi pilot, tapi pemiliki pabrik pesawat," kata Gatot.
"Bagaimana mewujudkannya, pertama berdoa, lalu yakin dan optimis agar mimpi menjadi kenyataan. Ketiga fokus, selanjutnya perbanyak network, jadikan semua orang teman. Karena network penting, dan jangan lupa belajar terus," imbuh Gatot.
Kunjungan Jenderal Gatot Nurmantyo ke Kampus UIN Suska Riau didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono, Pangdam Mayjen Cucu Soemantri, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Danrem 031 Wirabima Brigjen Abdul Karim, Rektor UIN Suska Riau Munzir Hitami dan Koordinator Presidium KAHMI Yulisman.