Panitia bagi sembako di Monas: Kalau ada kerumunan massa wajar terinjak
Demikian yang diungkap Komariyah, ibunda Rizki Syahputra, korban tewas saat acara bagi-bagi sembako di Monas, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Hendry Indraguna, pengacara Ketua panitia acara bagi-bagi sembako, Dave Revano Santoso mengatakan sudah hal wajar jika ada insiden terinjak-injak saat massa berkerumun. Konotasi kata tersebut adalah tidak sengaja.
Demikian yang diungkap Komariyah, ibunda Rizki Syahputra, korban tewas saat acara bagi-bagi sembako di Monas, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
-
Apa yang dilakukan warga di Monas saat libur panjang? Beberapa pengunjung terlihat menggelar tikar untuk piknik bersama keluarga. Beberapa pangunjung lainnya asyik berfoto dengan latar belakang tugu tertinggi di Indonesia tersebut.
-
Apa yang menjadi sumbangan Teuku Markam untuk Monas? Tak hanya itu, dari total berat emas tersebut, 28 kg emas ternyata merupakan sumbangan dari Teuku Markam.
-
Apa yang Dinda Hauw lakukan di Monas? Dinda Hauw bikin heboh dengan penampilan cantiknya saat ikutan aksi bela Palestina.
-
Kapan warga menikmati libur panjang di Monas? Sejumlah pengunjung tampak meramaikan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (8/2/2024). Libur panjang Isra Mikraj dan Tahun baru Imlek 2024 dimanfaatkan sejumlah warga untuk berekreasi di Monas.
-
Siapa yang menikmati libur panjang di Monas? Sejumlah pengunjung tampak meramaikan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (8/2/2024).
-
Siapa yang akan melakukan penyampaian pendapat di sekitar Monas? Kami imbau untuk masyarakat yang akan melintas di sekitar Monas untuk mencari jalan alternatif lainnya karena akan ada aksi penyampaian pendapat di Patung Kuda,” terangnya.
"Ibu Kokom lagi pada saat bertemu ya bukan di injak-injak tapi terinjak-injak, kata terinjak-injak itu konotasinya tidak sengaja, ya namanya kerumunan massa terinjak sedikit wajar bukan diinjak-injak," ujar Hendry kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/5) malam.
Kemudian, lanjutnya, ibunda Rizki juga menyebut jika anaknya tewas saat mengantre makanan bukan sembako.
"Waktu kemaren diadakannya islah, itu ibu Kokom (Komariyah) mengatakan beliau mengantri dimakanan bukan di sembako," tuturnya.
Untuk itu, Hendry meminta tidak ada lagi istilah 'sembako maut'. "Jadi kalau ada kata sembako maut itu salah harus diganti," sambungnya.
Meski demikian, panitia menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus tersebut kepada kepolisian.
"Tapi yang jelas kami kembalikan ke Kepolisian Republik Indonesia khususnya Polda Metro, khususnya ditreskrimum kami percayakan untuk membuka fakta yang seadil-adilnya kami pengen dibukakan itu," tandasnya.
Baca juga:
Ketua panitia bagi-bagi sembako: Kenal Bapak Charles Honoris pun tidak
Panitia klaim punya 100 anggota atur acara bagi sembako di Monas
Panitia beberkan proses perizinan acara bagi sembako ke polisi & Pemprov DKI
Kuasa hukum bantah Panitia FUI intimidasi orang tua korban agar cabut laporan
Diperiksa polisi, penyelenggara bawa surat izin acara bagi sembako di Monas