Pantai Kuta Bali Kembali Dipenuhi Sampah Kiriman
Pantai Kuta di Kabupaten Badung, Bali, kembali dibanjiri sampah kiriman, Selasa (11/4). Sampah plastik maupun batang kayu mengotori pantai berpasir putih ini.
Pantai Kuta di Kabupaten Badung, Bali, kembali dibanjiri sampah kiriman, Selasa (11/4). Sampah plastik maupun batang kayu mengotori pantai berpasir putih ini.
Kotornya Pantai Kuta viral di media sosial. Dalam rekaman yang beredar terlihat tumpukan kayu dan sampah lainnya berserakan di Pantai Kuta.
-
Bagaimana cara relawan membersihkan sampah di pantai? Relawan bersemangat memungut satu demi satu sampah yang berserakan di pantai kawasan Pulau Merah itu.
-
Dimana letak Pantai Pasir Panjang? Pantai ini berlokasi di Kecamatan Tujuh Belas, Kota Singkawang, Kalimantan Barat.
-
Kapan Pantai Pecaron menampilkan kesenian kompangan? “Pada momen hari besar di sini juga ditampilkan kesenian kompangan, kesenian tradisional daerah dengan iringan rebana, lantunan lagu agamis dengan atraksi silat yang semakin menambah seru,” kata Nafisah, salah seorang pengelola Pantai Pecaron.
-
Apa yang ditemukan oleh penyelam di lepas pantai barat Swedia? Sebuah tim penelitian internasional yang dipimpin ahli arkeologi maritim Staffan von Arbin dari Universitas Gothenburg Swedia mengonfirmasi penemuan sebuah meriam dari abad ke-14.
-
Di mana letak Pantai Karang Gantungan? Adapun lokasi persis Pantai Karang Gantungan berada di Jalan Surade – Ujung Genteng, Desa Pasir Pipis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.
-
Di mana letak Pantai Lombang? Pantai Lombang di Kabupaten Sumenep disebut sebagai salah satu pantai potensial di Indonesia.
Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 DLHK Kabupaten Badung Anak Agung Gede Agung Dalem mengatakan, sampah kiriman sebenarnya sudah terjadi sejak dua hari lalu di kawasan Pantai Kuta. Sekurangnya sudah sekitar 60 ton sampah dibersihkan sejak dua hari lalu.
"Sampah itu kembali mendarat dua hari yang lalu, padahal sudah habis masanya (angin barat). Hitung-hitungan kita 30 truk berarti 60 ton di sekitaran Kuta (yang sudah dibersihkan) dua hari lalu," kata Agung Dalem saat dihubungi Selasa (11/4).
Sampah kiriman juga ditemukan di kawasan Pantai Jimbaran, Kabupaten Badung, sejak dua hari lalu. Yang sudah diangkut sekitar 120 ton.
"Kemudian di Jimbaran, itu lebih banyak lagi sekitar ada 60 truk atau 120 ton. Itu dua hari yang lalu tapi kita sudah garap. Semua belum selesai, tapi masih progres," imbuhnya.
Anak Agung Gede Agung Dalem menyebutkan, bila dilihat musim angin barat di Bulan April 2023 sebenarnya sudah tidak terjadi sampah kiriman ke pesisir pantai di kawasan Kabupaten Badung, terutama ke Pantai Kuta, Bali.
"Seharusnya Bulan April sudah habis karena sudah buka musim angin barat yang membuat sampah mendarat itu November sampai dengan Maret akhir, itu ada angin barat yang memuat sampah-sampah yang dibuang dari kawasan yang di barat dan sungai-sungai di baratnya Bali," jelasnya.
Ia mengatakan, sampah kiriman tersebut bisa saja dari Jawa dan Sumatera dan masuk ke laut lalu disapu gelombang angin barat hingga ke Bali. Kebetulan, di kawasan Kuta dan Jimbaran itu ada ceruk pantai sehingga sampah-sampah tersebut terdampar di kawasan pesisir Badung dan menilai sampah kiriman kembali masuk pesisir Badung, karena ada anomali cuaca.
"Itu dari Jawa dan Sumatera masuk ke laut dan kemudian disapu sama angin barat. Karena, di Kuta dan Jimbaran ada ceruk pantai di sana terjebak. Karena kalau tidak ada ceruk sampah bisa lewat sebenarnya ke Lombok dan NTT. Mulai April harusnya musim angin timur jadi tidak angin dari barat, ini ada sedikit anomali," kata Anak Agung Gede Agung Dalem.
Petugas kebersihan yang disiapkan untuk mengatasi sampah itu berjumlah 350 orang. Mereka didukung 7 alat berat. Khusus Pantai Kuta ada 140 personel dan 140 truk pengangkut sampah yang telah disiapkan.
"Rata-rata personel ada 350, kita selalu turunkan setiap pagi kalau dia tambah berat lagi kita punya 800 tenaga kebersihan kita bisa turunkan," jelasnya.
Untuk nengantisipasi sampah kiriman ke pesisir pantai kawasan Badung, Bali, pihaknya sudah meminta warga dan masyarakat di daerah-daerah hulu agar tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi penggunaan benda yang akan menjadi sampah.
"Kemudian harus memilah dan tidak membuang sembarangan, sehingga tidak hanyut ke hilir. Kalau di Kuta sendiri sudah kita tangani dan tidak ada sampah lokal, semua datang dari jauh dari sungai perkotaan dan pedesaan, pinggir sungai. Itu yang kita gaungkan di wilayah hulu jangan buang sampah sembarangan. Mudah-mudahan ini kejutan terakhir sebenarnya April sudah selesai sampah kiriman," ujar Anak Agung Gede Agung Dalem.
(mdk/yan)