Pantai Bali Kotor karena Kiriman Sampah Plastik, Aksi Bersih-bersih Jadi Sorotan Dunia
Pantai di Bali setiap tahun menerima kiriman sampah yang jumlahnya semakin mengkhawatirkan.
Aksi bersih-bersih pantai di Bali kembali menarik perhatian nasional dan internasional. Dalam waktu enam hari, sebanyak 25 ton sampah berhasil diangkat dari Pantai Kedonganan, Bali. Aktivitas ini tidak hanya melibatkan ratusan relawan, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan krisis sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan.
Sampah Kiriman, Ancaman Tahunan di Bali
Pantai Kedonganan, yang terletak di kawasan Jimbaran, adalah salah satu destinasi wisata favorit. Namun, setiap musim hujan, pantai ini menjadi lokasi tumpukan sampah kiriman yang berasal dari berbagai tempat, terutama Pulau Jawa. Sampah ini terbawa oleh arus laut akibat hujan monsun dan angin barat yang berlangsung dari November hingga Maret.
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Apa dampak sampah plastik bagi kehidupan laut? Kehidupan di dalam laut pun juga terancam. Sampah plastik yang terbuang ke laut dapat menyebabkan kematian hewan laut karena banyak hal, misalnya terjerat atau menelan plastik. Selain itu, mikroplastik yang terbentuk dari sampah plastik dapat masuk ke dalam rantai makanan manusia.
-
Bagaimana sampah plastik bisa sampai ke lautan? Limbah plastik ini meliputi kantong plastik, botol, sedotan, dan kemasan makanan yang mengalir dari sungai, pantai, serta aktivitas industri dan perikanan.
-
Di mana sampah plastik mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
-
Apa yang ditemukan di pantai Bali? Sebuah foto menunjukkan gurita raksasa beredar di media sosial. Gurita raksasa itu diklaim terdampar di pesisir pantai Bali.
-
Mengapa sampah plastik berbahaya bagi ekosistem? Plastik di laut menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Penyu sering memakan kantong plastik yang mengapung, mengiranya sebagai ubur-ubur, sementara burung laut dan ikan juga menelan serpihan plastik yang berakhir di perut mereka, yang dapat menyebabkan kematian karena kelaparan.
Menurut laporan Channel News Asia berjudul Volunteers clean up Bali's beach from 'worst' monsoon-driven trash, Indonesia menjadi salah satu penyumbang terbesar sampah plastik di dunia. “Hujan monsun dan angin setiap tahunnya menyapu gunung sampah plastik dari kota-kota dan sungai di Indonesia ke laut. Sebagian sampah ini hanyut ratusan kilometer sebelum terdampar di pantai-pantai di Pulau Bali,” tulis media tersebut, mengutip AFP.
Upaya Bersama Mengatasi Sampah Plastik
Aksi bersih-bersih di Pantai Kedonganan melibatkan sekitar 600 relawan yang terdiri dari penduduk lokal, pekerja pariwisata, hingga turis asing. Meski diguyur hujan, mereka tetap semangat memungut sampah plastik yang berserakan, seperti cangkir, sedotan, peralatan makan, hingga sachet kopi kosong.
Organisasi lingkungan Sungai Watch menyebut kondisi ini sebagai polusi sampah plastik terburuk yang pernah terjadi di Bali. “Kami belum pernah melihat plastik setebal satu meter di dalam pasir. Hanya dalam enam hari pembersihan, kami mengumpulkan 25 ton, yang merupakan rekor bagi kami,” kata Gary Bencheghib, pendiri Sungai Watch.
Tidak hanya di Kedonganan, aksi serupa juga berlangsung di Pantai Kuta. Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyebut sebagian besar sampah berasal dari aliran sungai di Pulau Jawa. “Sampah ini akan mengikuti arus terus bergerak ke arah timur, kemudian selatan, dan sebagian terdampar di pantai Bali,” ujarnya, seperti dikutip dari Antara.
Ironisnya, meski aksi bersih-bersih terus dilakukan, sampah plastik baru terus berdatangan. Melalui unggahan Instagram @sungaiwatch, hanya dalam setengah jam, lebih dari 100 karung sampah berhasil dikumpulkan. “Dan selama kami membersihkan, sampah plastik baru terus datang. Kapan ini akan berakhir?” tulis mereka.
Sampah kiriman ini bahkan ditemukan sampai sejauh pesisir Afrika, seperti Madagaskar. “Ini perjalanan sampah dari hilir Pulau Jawa sampai Madagaskar,” kata Hanif. Ia juga memproyeksikan jumlah sampah yang terdampar di Bali pada musim 2024–2025 lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Tindakan Nyata dan Kesadaran Baru
Tidak hanya relawan lokal, aksi bersih-bersih ini juga diikuti oleh turis mancanegara. Tatiana Komelova, seorang turis asal Rusia, mengaku terkejut dengan kondisi tersebut. “Saya tahu masalah ini ada, tetapi saya tidak tahu seburuk ini. Saya banyak menggunakan produk plastik dalam hidup saya, dan sekarang saya berusaha untuk menguranginya sebisa mungkin,” ujarnya kepada AFP.
Sebagai langkah strategis, Kementerian Lingkungan Hidup meluncurkan program kali bersih di berbagai sungai utama di Indonesia. Hal serupa dilakukan oleh Kementerian Pariwisata melalui program Gerakan Wisata Bersih. Program ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga mitra strategis seperti GoTo Impact Foundation dan Asosiasi Toilet Indonesia. “Kami ingin meningkatkan daya saing pariwisata dengan kebersihan sebagai prioritas utama,” ungkap salah satu perwakilan Kemenpar.
Aksi bersih-bersih ini menjadi pengingat pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama di destinasi wisata unggulan seperti Bali. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta, diharapkan Bali tidak hanya menjadi tujuan wisata yang indah, tetapi juga bebas dari ancaman sampah plastik.
Kesadaran individu, seperti yang diungkapkan Tatiana, juga menjadi kunci perubahan. Langkah kecil seperti mengurangi penggunaan plastik dapat memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan. Kini, saatnya semua pihak bergerak bersama untuk menjaga keindahan pantai-pantai Indonesia.