Pasien Positif Corona di Banyuwangi Bertambah Satu Total Jadi Delapan Orang
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, dr Widji Lestariono mengatakan, pasien 08 merupakan pria warga Kecamatan Tegadlimo yang selama ini bekerja di salah satu kapal penumpang Ketapang-Gilimanuk.
Jumlah pasien yang positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Kabupaten Banyuwangi bertambah satu, sehingga menjadi delapan orang. Seorang anak buah kapal (ABK) dinyatakan sebagai pasien 08 Banyuwangi.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi, dr Widji Lestariono mengatakan, pasien 08 merupakan pria warga Kecamatan Tegadlimo yang selama ini bekerja di salah satu kapal penumpang Ketapang-Gilimanuk.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
"Usianya 25 tahun, saat ini sedang isolasi mandiri di rumahnya dengan pantauan Puskesmas. Kondisinya baik dan tidak ada gejala klinis berarti," jelasnya, Kamis (28/5/2020).
Rio, sapaan akrab Widji Lestariono, menjelaskan kronologis pasien 08. Pada 10 Mei, pasien mengalami demam, batuk, dan nafsu makan turun.
"Lalu dibawa ke RS Fatimah. Di sana lalu di-rapid test, hasilnya reaktif, dan foto thorax menunjukkan adanya pneumonia. Sehingga ditetapkan sebagai PDP. Lalu dilakukan tes swab, dan hasilnya dinyatakan positif. Yang bersangkutan proses dibawa ke salah satu rumah sakit rujukan, untuk pengawasan lebih lanjut," imbuhnya.
Rio menambahkan, pihaknya telah melakukan tracing kepada kontak erat pasien 08 ini. "Tracing kami lakukan, mulai dari tempat kerja pasien tersebut yang sudah di-rapid test, hasilnya non-reaktif. Kemudian keluarganya juga proses di-rapid test," ujar Rio.
Rio kembali mewanti-wanti masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan dengan sering cuci tangan pakai sabun, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, mengonsumsi gizi seimbang, dan istirahat cukup. Rio juga mengimbau warga untuk menunda dulu perjalanan luar kota.
"Dari kasus ini menunjukkan, bahwa resiko penularan selama perjalanan baik untuk orang yang bepergian maupun pelaku transportasi sangat riskan penularan covid-19," pungkasnya.
Saat ini, dari delapan pasien positif Covid-19 di Banyuwangi, satu orang telah dinyatakan sembuh dan satu orang meninggal. Adapun lainnya dalam perawatan.
(mdk/hhw)