Pasien Sembuh Covid-19 di NTB Bertambah 7 Orang dan Nihil Kasus Positif
Gita berharap masyarakat tidak perlu lagi khawatir tertular COVID-19 pada pasien yang telah sembuh serta mendukung pasien untuk melanjutkan perbaikan kondisi di rumah masing-masing sampai 14 hari setelah keluar rumah sakit.
Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat, H Lalu Gita Ariadi menyebutkan jumlah pasien yang sembuh dari Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) terus bertambah dari sebelumnya lima orang kini bertambah jadi tujuh orang. Kasus pasien positif nihil.
"Bahwa hari ini, tidak ada kasus baru dan tidak ada kematian karena COVID-19. Namun, pasien sembuh dari COVID-19 bertambah dua orang," ujarnya di Mataram, Rabu (15/4).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
Sekretaris Daerah (Sekda) NTB itu, mengatakan mereka yang dinyatakan sembuh itu adalah pasien No.05 atas nama M, perempuan berusia 50 tahun warga Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa.
"Setelah hasil swab diperiksa dua kali negatif. Namun, pasien masih dirawat di RSUD HL Manambai Abdulkadir Sumbawa untuk perbaikan kondisi dan direncanakan segera keluar rumah sakit," katanya.
Selanjutnya, pasien No.09 atas nama NM, perempuan berusia 28 tahun warga Desa Toya, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur. Di mana setelah diperiksa dua kali negatif. Pasien masih dirawat di RSUD R. Soedjono Selong untuk perbaikan kondisi dan direncanakan segera keluar rumah sakit.
"Dengan bertambahnya pasien yang sembuh maka jumlah pasien konfirmasi positif COVID-19 di NTB tetap sebanyak 41 orang, dengan perincian tujuh orang sudah sembuh, dua orang meninggal dunia, dan 32 orang masih positif dan dalam keadaan baik. Jadi semua pasien yang dinyatakan sembuh berdasarkan hasil laboratorium swab negatif dua kali telah bebas dari COVID-19," kata Gita.
Gita berharap masyarakat tidak perlu lagi khawatir tertular COVID-19 pada pasien yang telah sembuh serta mendukung pasien untuk melanjutkan perbaikan kondisi di rumah masing-masing sampai 14 hari setelah keluar rumah sakit.
Sementara itu, terkait jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 183 orang dengan perincian 94 orang PDP masih dalam pengawasan, 89 orang PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 12 orang PDP meninggal.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 4.000, terdiri dari 1.153 orang masih dalam pemantauan dan 2.847 orang selesai pemantauan.
Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif COVID-19, namun tanpa gejala sebanyak 912 orang, terdiri dari 819 orang masih dalam pemantauan dan 93 orang selesai pemantauan.
Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit COVID-19 sebanyak 34. 211 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 15.899 orang, dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 18.312 orang.
Menurut Sekda, sebagian besar populasi berisiko sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu kepada tenaga kesehatan ODP dan OTG serta PPTG terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa Makassar.
Sebanyak 188 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil 7 orang (3,7 persen) dengan hasil reaktif, 705 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 46 orang (6,5 persen) reaktif, dan 472 PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 108 orang (22,8 persen) reaktif.
"Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa COVID-19. Metode pemeriksaan dengan RDT yang dilakukan terhadap ODP, OTG dan PPTG merupakan langkah tepat sebagai deteksi dini untuk mencegah penularan COVID-19 lebih luas," ucapnya.
Meski demikian, kata Gita, semakin banyak warga yang terdeteksi, maka semakin mudah dan cepat kita bisa melakukan pencegahan dan tindakan penanganan medis. Jadi, dengan adanya tes cepat (rapid tes) ini, kita dapat memperkirakan dan mempersiapkan diri jika dalam beberapa hari ke depan akan ada lonjakan jumlah pasien positif COVID-19.
"Tetapi hal ini jangan dipandang sebagai hal yang buruk dan membuat panik. Justru ini adalah perkembangan positif, karena kita telah memulai langkah yang benar untuk melakukan penanganan yang cepat dan tepat, sehingga semua pasien bisa sembuh dan masyarakat lainnya tidak terjangkit," katanya.
Baca juga:
Hasil Swab Negatif, Tiga Pasien Positif Covid-19 di Riau Sembuh
Pasien Positif Corona Nomor Kasus 20, 27, 34 dan 40 di DIY Dinyatakan Sembuh
Pasien Sembuh dari Corona di Kaltim Bertambah Jadi Delapan Orang
Jakarta Jadi Provinsi Terbanyak Pasien Corona Sembuh
Satu Lagi Pasien Positif Virus Corona di Yogyakarta Sembuh
Sembuh dari Covid-19, Pasien di Tasikmalaya Disambut Warga Sekampung
Kabar Baik, Satu Pasien Positif di Bali Sembuh Usai Karantina Mandiri