Pasien Transmisi Lokal Omicron Tolak Isolasi di Wisma Atlet Dibawa ke RS Sulianti
Kemenkes menyatakan fasilitas di rumah sakit jauh lebih baik daripada isolasi di Wisma Atlet. Sehingga, petugas dapat memantau gejala-gejala klinis yang dialami oleh pasien tersebut.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan saat ini pasien transmisi lokal Covid-19 varian Omicron menjalani isolasi di RSPI Sulianti Saroso Jakarta. Dia merupakan pasien varian Omicron pertama yang tidak menjalani isolasi di Wisma Atlet Kemayoran.
"Mengapa kita lakukan perawatan di Rumah Sakit Sulianti? Karena kasus pertama transmisi lokal. Jadi kita ingin memastikan, ingin meminimalisir kemungkinan penularan yang mungkin terjadi," ujar Juru Bicara Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/12).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana Echovirus 11 bisa menyebar? Sebagian besar echovirus menyebar melalui kontak dengan kotoran. Bayi baru lahir bisa mendapatkan virus selama kelahiran dari ibu mereka. Virus mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada saluran pencernaan, tetapi dapat menyebabkan infeksi berbahaya pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah atau yang kekebalannya kurang berkembang.
-
Di mana virus Oropouche biasanya ditemukan? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia. Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
Menurut dia, fasilitas di rumah sakit jauh lebih baik daripada isolasi di Wisma Atlet. Sehingga, petugas dapat memantau gejala-gejala klinis yang dialami oleh pasien tersebut.
"Pada prinsipnya adalah pengendalian infeksi di rumah sakit itu akan lebih baik dan akan lebih tepat pengawasannya. Oleh karena itu, kemudian kita membawa yang bersangkutan ini ke Rumah Sakit Sulianti, tidak dilakukan isolasi atau karantina di Wisma Atlet," jelasnya.
Adapun pasien merupakan seorang pria asal Medan, Sumatera Utara yang berusia 37 tahun. Dia tiba di Jakarta bersama sang istri pada 6 Desember 2021.
Kemenkes menyebut pasien tersebut awalnya enggan dibawa ke RSPI Sulianti Saroso dan memilih tetap tinggal di apartemen di Pluit Jakarta Utara. Setelah diberikan pemahaman oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, akhirnya pasien tersebut mau dievakuasi ke RSPI Sulianti Saroso.
"Memang awalnya yang bersangkutan menolak untuk melakukan evakuasi tetapi saat ini sudah kooperatif dan sudah berkenan juga untuk melakukan pemeriksaan," ucap Nadia.
Sebagai informasi, pasien transmisi lokal varian Omicron tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri maupun berkontak dengan pelaku perjalanan luar negeri. Pada 17 Desember, pasien mengunjungi restoran yang berada di wilayah SCBD.
Kemudian, pasien melakukan tes antigen untuk pulang ke Medan pada 19 Desember 2021 dan hasilnya pasien dinyatakan positif Covid-19. Pasien dinyatakan terpapar varian Omicron setelah melakukan tes pada 26 Desember.
"Lalu dilakukan PCR pada tanggal 20 Desember dan konfirmasi Omicron didapatkan dari laboratorium pada tanggal 26 Desember," tutur Nadia.
Reporter: Lizsa Egeham/Liputan6.com
(mdk/bal)